Author Archives: admin

Pertemuan 9: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

Pada pertemuan ini siswa dibekali pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai bahasa pemrograman HTML5 dan CSS. Keterampilan HTML diberikan 3-4 kali pertemuan. Setiap kelompok akan mengedit toko online dengan menggunakan aplikasi blogger.  Sebagai gambaran, contoh toko online karya siswa yang paling baik dan lengkap semua fitur-fiturnya, silakan klik di sini.

Hasil kegiatan usaha produk mereka dilaporkan dalam bentuk buku jurnal harian offline.

Berikut adalah toko online karya siswa. Klik langsung pada nama perusahaan untuk melihat karya mereka.

Kelas XI MIPA 1

    1. Pallayum
    2. Sakafoodies
    3.  

 

 

 

 

 

 

 

 

Kelas XI MIPA 2

 

 

 

 

  1. Savory

Bazar dan Pameran

Puncak dari semua tahapan pembelajaran mapel PKWU yaitu bazar dan pameran. Rencananya, saya ingin memasukkan program Entrepreneur day di setiap akhir semester (atau setiap tahun. Masih dipertimbangkan dahulu 🙂 ). Tujuan acara Enterpreneur day ini untuk menampilkan baik produk jadi (untuk aspek: kerajinan, budidaya, dan pengolahan) serta prototipe produk (untuk aspek rekayasa) yang telah dipersiapkan siswa dalam satu semester.

Dalam pameran ini akan ditampilkan seluruh tahapan belajar PKWU yang bisa diwakili oleh satu kelompok di satu stand pameran untuk setiap kelas. Tentu disertai produk mereka juga (baik yang dimaksudkan untuk dipamerkan dan juga dijual).

Selepas bazar maka setiap kelompok menuntaskan laporan keuangan dan mengumpulkan laporan evaluasi kegiatan usaha sebagai penutup mata pelajaran PKWU di semester ganjil.

Berikut ini adalah suasana kegiatan entreprenur day yang telah dilaksanakan di lingkungan sekolah pada hari Jumat tanggal 30 November 2018. Kegiatan diikuti oleh siswa kelas X dan XI.

Pertemuan 9: Kerajinan #2018

Kelas: X
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Kerajinan

Kompetensi Dasar:
3.6 Menganalisis proses evaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda

4.6 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda

Pada pertemuan ini siswa dibekali pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai bahasa pemrograman HTML. Keterampilan HTML diberikan 3-4 kali pertemuan sampai proses uploading web dengan menggunakan hosting dan domain tidak berbayar.

Oya, hasil kegiatan usaha produk mereka dilaporkan dalam bentuk buku jurnal harian offline. Sementara portal web dimaksudkan untuk pembuatan profil perusahaan.

Berikut adalah portal web karya siswa. Klik langsung pada nama perusahaan untuk melihat portal web mereka.
Kelas X MIPA 1:
1. Utilis
2. Unixpy
3. Musalture
4. Synthart
5. 17Fied

Kelas X MIPA 2:
1. Dngcorp
2. Birdyz
3. Illimite
4. Wimm71
5. Erfolgvercorp
6. Gotamid

Kelas X MIPA 3
1. Zazels : Very good website 🙂
2. Ilucess
3. Authenticoolture
4. Anglur-selur
5. Borture
6.Ropalm

Kelas X MIPA 4
1. Taokbelanje
2.

Pertemuan 8: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar
3.3 Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

4.3 Menghitung titik impas (Break Even Point) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

Break Even Point (BEP) atau Titik impas adalah istilah ekonomi yang menunjukkan kapan total keuntungan sebuah usaha setara atau sama dengan modal yang telah dikeluarkan. BEP menjadi penting karena titik ini bisa menunjukkan mulai kapan usaha kita memberikan keuntungan yang sesungguhnya.

Untuk menghitung BEP, maka harus ditentukan dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.

Biaya tetap (Fixed cost) menurut Wikipedia adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan.
Contohnya biaya sewa lahan, pembelian alat produksi, biaya gaji karyawan, dll

Sementara Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan aktivitas bisnis. Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal terhadap semua unit yang diproduksi. Hal ini juga dapat dianggap biaya normal.
Contohnya biaya bahan baku, ongkos kerja, dan biaya lain yang diperlukan untuk memproduksi barang.
Biaya variabel dihitung per satuan item barang yang diproduksi.

Jumlah kedua biaya (fixed cost dan variable ost) disebut Total biaya.

Kemudian barang yang diproduksi tersebut dijual dan semua hasil penjualan barang dimasukkan ke dalam Total Pendapatan (Total Revenue).

Keadaan dimana total hasil penjualan (Total Revenue) sama dengan total biaya (Total Cost) inilah yang disebut Break Even Point (BEP). Jika Total Revenue lebih besar dari Total Cost maka akan diperoleh Laba.

Dengan asumsi Pendapatan Total (TR) adalah sama dengan Biaya total (TC) maka perhitungan BEP berdasarkan unit dapat diturunkan melalui turunan rumus berikut:

TR=TC
P*X=TFC+V*X
P*X-V*X=TFC
(P-V)*X=TFC
X=TFC/P-V

Keterangan:
TR: Pendapatan total (Total Revenue)
P: Harga per unit (jual)
X: Jumlah (unit)
TC: Biaya total (Total Cost)
TFC: Total biaya tetap (Total Fixed Cost)
V: Biaya variabel per unit (produksi)

Contoh: Menghitung usaha kue onde-onde.
Modal awal yang dibutuhkan 500 ribu. Ongkos produksi untuk setiap 1 item kue onde-onde adalah Rp5.000 (termasuk biaya bahan baku, ongkos kerja, dan lain-lain). Harga jual onde-onde 8000 per satuan. Maka perhitungan BEP usaha adalah:

BEP (unit): X = TFC / (P – V)
=Rp 500.000 / (Rp8.000 – Rp5.000) = 167 unit (1 item kue ondel-ondel)

Lama waktu yang diperlukan untuk BEP tergantung dari frekuensi penjualan. Jika rata-rata terjual 15 kue ondel-ondel per hari maka waktu yang dibutuhkan adalah= 167/15=11 hari.

Sementara omzet yang harus diperoleh untuk BEP adalah= jumlah unit barang dikali harga jual.
BEP (rupiah)= 167 * Rp 8000 = Rp1.336.000

Untuk menghitung jumlah omzet saat BEP tanpa menghitung jumlah unit dahulu, maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus BEP berdasarkan nilai (harga)
BEP nilai= FC/1-VC/P

Keterangan:
FC: Biaya Tetap
P: Harga jual per unit
VC: Biaya Variabel per unit

BEP(nilai) = 500.000 / (1-[5000/8000])
= 500.000 / (1-0,625)
= 1.333.333

Sumber:
http://www.cara.aimyaya.com/2014/10/cara-menghitung-bep-titik-impas-usaha-bisnis.html

Pertemuan 7: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar
3.4 Menganalsisi strategi promosi usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

4.4 Melakukan promosi produk usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan bahan pangan nabati dan hewani

KD 3.3 dilewatkan dahulu ya, karena saya belum menugaskan siswa untuk mengolah makanan. Catatan keuangan baru sebatas biaya yang mereka keluarkan untuk kegiatan harian. Jadi, lanjut ke tahapan kewirausahaan berikutnya yaitu strategi promosi usaha.

Pada pertemuan ini setiap kelompok akan membuat toko online dengan menggunakan mesin blogger. Toko online tentu saja tidak dibangun dari awal. Siswa cukup menyesuaikan tampilan theme sesuai dengan lebutuhan toko online mereka nantinya. Namun tentu saja untuk mengedit theme toko online diperlukan pengetahuan pemrograman web berupa HTML 5 dan CSS. Oleh karena itu untuk kelas XI akan diberikan materi HTML5 dan CSS (dan Javascript). Selajutnya mereka akan membuat blog toko online di blogger. Pengetahuan pemrograman web diberikan kurang lebih 4-5 kali pertemuan.

Berikut ini adalah beberapa contoh toko online karya kakak kelas mereka. Klik link untuk melihat.
1. RJ
2. Clothero
3. Sayur Sehat
4. Sevourigan
5. Toko Cicak
6. Onemistsshop

Yang ini karya gurunya, silakan klik di sini untuk melihat 🙂

Pertemuan 7: Kerajinan #2018

Kelas: X
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Kerajinan

Kompetensi Dasar:
3.5 Memahami cara menentukan pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi budaya non benda secara langsung

4.5 Memasarkan produk kerajinan dengan inspirasi budaya non benda secara langsung

KD 3.4 dilewatkan dahulu ya, karena saya belum menugaskan siswa untuk memproduksi barang. Catatan keuangan baru sebatas biaya yang mereka keluarkan untuk kegiatan harian. Jadi, lanjut ke tahapan kewirausahaan berikutnya yaitu strategi pemasaran.

Pada pertemuan ini setiap kelompok akan membuat portal web yang berisi profil perusahaan dan informasi mengenai produk yang mereka produksi dalam rangka mengenalkan dan memasarkan produk secara online. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai pemrograman dasar untuk pembuatan web. Untuk kelas X siswa akan dikenalkan dengan HTML. Pengetahuan pembuatan web diberikan kurang lebih 4-5 kali pertemuan sampai proses uploading sehingga nantinya setiap kelompok akan memiliki domain sendiri. Untuk domain dan hosting cukup menggunakan yang tidak berbayar sebagai sarana berlatih dahulu.
Materi yang saya berikan di atas sifatnya opsional. Berhubung saya Guru TIK maka saya kira tak ada salahnya mengenalkan materi TIK juga :).

Alternatif bagi Bapak/Ibu Guru dari latar belakang mata pelajaran lain dapat menugaskan siswanya langsung untuk membuat blog dengan menggunakan mesin blog tidak berbayar seperti wordpress.com atau blogger.com. Caranya mudah kok. Saya yakin siswa-siswi Anda pasti bisa membuat blog sendiri. Tak beda jauhlah dengan membuat channel di youtube, akun di IG dll :).

Untuk materi HTML dapat juga dipelajari di situs w3schools di sini. Untuk proses uploading dapat di lihat di tulisan saya di sini.

Berikut adalah contoh portal web karya kakak kelas mereka.
1. Suvarnadvipa
2. Vorfreude
3. Etown
4. Evseffervescence
5. Triplec

Pertemuan 6: Kerajinan #2018

Kelas: X
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Kerajinan

Kompetensi Dasar:
3.3 Menganalisis sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

4.3 Memproduksi kerajinan dengan inspirasi budaya berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material dari daerah sekitar

Pada pertemuan ini setiap kelompok membuat sistim produksi produk kerajinan yang akan mereka buat dalam bentuk grafis. Sistim produksi berisi alat dan bahan yang diperlukan serta teknik atau prosedur untuk produk kerajinan tersebut.

Tahap selanjutnya adalah memproduksi produk yang akan dipamerkan dan dijual dalam kegiatan Entrepreneur Day.

Berikut adalah tugas pembuatan sistim produksi dalam bentuk grafis

Pertemuan 6: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalsis sistem pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

4.2 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

Pada pertemuan ini setiap kelompok membuat sistim pengolahan makanan yang akan diolah dalam bentuk grafis. Pada sistim pengolahan makanan diuraikan alat dan bahan yang diperlukan serta teknik atau prosedur pengolahan makanan tersebut.

Pada tahap selanjutnya, produk makanan tersebut akan dijual dalam kegiatan Entrepreneur Days (yang rencananya akan diadakan berbarengan dengan kegiatan class meeting).

Berikut adalah tugas pembuatan sistim pengolahan makanan dalam bentuk grafis.

Ulangan Design Thinking

Berbarengan dengan tugas saya mendampingi tim PKWU yang berhasil mewakili DKI Jakarta untuk mengikuti lomba Fiksi Kewirausahaan di Yogyakarta pada tanggal 1-6 Oktober 2018, maka saya memberikan tugas individu kepada murid-murid saya untuk membuat design thinking. Tugas ini bertujuan untuk melihat pemahaman mereka mengenai tahapan-tahapan yang ada pada design thinking.

Setiap siswa mencari masalah yang ada di lingkungan mereka dan mencarikan solusinya. Berikut adalah beberapa hasil pekerjaan mereka.

Kelas X dan XI