Category Archives: PKWU

Pertemuan 5: PKWU

Lanjutan dari pertemuan 4 PKWU di sini adalah Design Thinking. Setelah mempelajari teori dasar bahan pangan, siswa seringkali menghadapi tantangan dalam menemukan ide-ide kreatif untuk memulai usaha pengolahan makanan. Menemukan ide baru merupakan sebuah proses yang membutuhkan pemikiran yang sistematis. Salah satu metode yang efektif untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan menerapkan pendekatan design thinking. Pendekatan ini akan membantu siswa untuk menggali lebih dalam kebutuhan pasar, mengembangkan ide-ide inovatif, dan menciptakan produk makanan yang unik dan menarik.

Tahapan design thinking

Alokasi waktu: (8×45 menit)

  1. Empathize (empati)

Empati bisa diperoleh menggunakan metode wawancara, observasi, pengumpulan data dan lain-lain. Pada tahap ini setiap kelompok akan menggunakan metode analisis data kuantitatif (pengumpulan data). Siswa menyebarkan survei online untuk mengumpulkan data tentang preferensi, kebiasaan, dan masalah yang dihadapi konsumen. Jumlah responden minimal 25 agar memenuhi validitas dan reliabilitas dengan baik. Selanjutnya data diolah dan dianalisa agar dapat diperoleh kesimpulan.

2. Define

Dari hasil survei yang diperoleh pada tahap empati, maka siswa dapat menentukan permasalahan yang akan mereka carikan solusinya.

3. Ideate

Setiap kelompok menuliskan ide-ide atau solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui pada tahap define.

4. Prototype

Setiap kelompok merancang prototipe dalam bentuk sketsa atau 3D model menggunakan komputer.

4. Test

Solusi dapat diuji coba pada kalangan terbatas atau anggota tim untuk memperoleh umpan balik.

Contoh penerapan (membuat mie instan yang sehat)

Empathize:

Tujuan: mengetahui persepsi mie instan yang sehat

Contoh pertanyaan: (dalam skala Likert)

  1. Apakah kamu setuju mie instan yang sehat harus bebas dari pengawet, pewarna buatan, dan MSG? (Ya/Tidak)
  2. Apakah kamu lebih memilih mie instan dengan kandungan serat dan nutrisi yang tinggi? (Ya/Tidak)
  3. Apakah kamu memperhatikan nilai gizi yang tertera pada kemasan mie instan? (Ya/Tidak)
  4. Apakah kamu lebih suka mie instan yang terbuat dari bahan-bahan alami? (Ya/Tidak)
  5. Apakah kamu lebih memilih mie instan yang ringan dicerna? (Ya/Tidak)
  6. Apakah kamu memiliki masalah dengan lambung? (Ya/Tidak)
  7. Apakah kamu lebih suka menggunakan bahan-bahan komoditas lokal?

Kesimpulan: Berdasarkan hasil survei diperoleh banyak responden yang menginginkan mie instan yang ringan dicerna, memiliki kandungan serat dan nutrsi yang tinggi serta menyukai bahan mie dari komoditas lokal. Kebanyakan responden juga memperhatikan nilai gizi yang tertera pada kemasan mie instan.

Define: “Bagaimana membuat mie sehat yang dibuat dari bahan lokal, ringan dicerna oleh lambung dan memiliki kandungan serat serta nutrisi yang tinggi?

  • Ideate: membuat mie instan dengan menggunakan 100% bahan dari tepung mocaf. Tepung mocaf dipilih karena bisa menjadi solusi bagi berbagai masalah yang ditemui pada hasil survei. Tepung mocaf adalah komoditas lokal yang melimpah di Indonesia. Tepung mocaf juga ringan dicerna sehingga aman bagi lambung, serta kaya serat dan nutrisi.

Prototype:

gambar sketsa mie instan dengan 100% tepung terigu (beri keterangan pada gambar untuk bahan-bahan yang digunakan pada mie tersebut). Lengkapi dengan sketsa untuk kemasan mie sehat tersebut.

  • Test: Minta umpan balik teman-teman mengenai solusi yang akan dibuat serta kemasan yang akan digunakan. (opsional)

Contoh tugas dapat dilihat langsung di jurnal online siswa di sini.

Tugas Siswa PKWU TA 2024-2025

Berikut tugas siswa untuk jurnal online mata pelajaran PKWU aspek Pengolahan.

Kelas XII C

  1. Kelompok 1
  2. Kelompok 2
  3. Kelompok 3
  4. Kelompok 4
  5. Kelompok 5
  6. Kelompok 6

Kelas XII E

  1. Kelompok 1
  2. Kelompok 2
  3. Kelompok 3
  4. Kelompok 4
  5. Kelompok 5

Kelas XII F

  1. Kelompok 1
  2. Kelompok 2
  3. Kelompok 3
  4. Kelompok 4
  5. Kelompok 5

Prakarya dan Kewirausahaan TA 2023-2024

Aspek: Pengolahan

Kelas: XII (E dan F)

Untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII akan belajar aspek pengolahan yang berfokus pada bahan pangan olahan. Aspek ini akan diajarkan selama satu tahun ajaran dengan pembagian sebagai berikut:

semester 1: dimesi observasi dan eksplorasi

semester 2: produksi dan refleksi.

Pertemuan 1: Nutrisi

Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh, berkembang, dan menjalankan fungsi-fungsi vital. Nutrisi diperoleh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi dan dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Nutrisi dibedakan menjadi 2: 1) makronutrien (nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar) seperti karbohidrat, protein, lemak. 2) mikronutrien (nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) seperti vitamin, mineral, dan air. Makronutrien dan mikronutrien masing-masing memiliki peran penting dalam mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Tugas: Siswa mendata makanan dan minuman yang ada di kantin disertai nutrisi yang ada pada bahan makanan tersebut. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 2: Bahan Pangan

Bahan pangan adalah segala jenis bahan yang dapat dimakan dan digunakan sebagai sumber nuttrisi bagi tubuh. Bahan pangan utama yaitu nabati, hewani, mikroorganisme, dan bahan tambahan pangan.

Bahan pangan dibedakan berdasarkan jesnisnya yaitu sumber (nabati dan hewani), bentuk (segar atau olahan), fungsi nutrisi (makro dan mikro).

Tugas 2: Siswa membawa bekal makanan dan mempresentasikan menu makanan yang mereka bawa berdasarkan jenis bahan pangan dan fungsi nutrisinya. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 3: Teknik Pengolahan dan Produk Olahan Pangan yang ada di Pasar
Teknik pengolahan yaitu mempersiapkan makanan dengan cara yang benar, enak, dan aman. Contoh memotong, mengupas, mencampur (aduk, kocok, lipat), mengukur, menggoreng, merebus, memanggang, kukus, tumis, grilling.

Produk olahan pangan yang ada di pasar. Produk olahan yang ada di pasar adalah produk olahan daging, olahan susu, olahan roti dan kue, sereal dan biji-bijian, makanan siap saji (nugget, pizza beku), buah dan sayuran olahan (kismis, cocktail, jagung kalengan), minuman (jus botol/kaleng, susu kedelai, soda, air berkarbonasi), bumbu dan penyedap (saus), olahan ikan dan makanan laut (ikan sarden, dll), camilan dan makanan ringan (keripik, coklat dan permen, nastar), olahan kacang-kacangan (selai, tofu/tempe, kacang mete, dll).

Tugas 3: Siswa pergi ke kantin dan memperhatikan teknik pengolahan makanan dan minuman yang ada di kantin dan mengamati serta mendata produk olahan pangan yang ada di kantin. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 4: Kebutuhan Peluang Pasar

Kebutuhan pasar adalah istilah yang menggambarkan permintaan konsumen terhadap produk atau layanan tertentu dalam pasar. Memahami kebutuhan pasar sangat penting bagi bisnis untuk mengembangkan produk yang relevan dan memuaskan pelanggan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kebutuhan pasar: permintaan konsumen, masalah yang ditemukan, keinginan dan preferensi, persaingan dan inovasi, segmentasi pasar, umpan balik pelanggan, dan perubahan ekonomi dan teknologi.

Tugas: 4: siswa mengamati kebutuhan peluang pasar melalui anaisa pasar untuk produk olahan pangan yang ada di masyarakat melalui sebuah studi kasus. Berikut tugas siswa.

Karya Siswa – 2021

Berikut adalah jurnal digital karya siswa untuk mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun pelajaran 2020-2021. Aspek: Pengolahan makanan.

Saya rangkum ke dalam format video, karena link situs mereka di sini sudah banyak yang broken. Situs dibuat menggunakan program HTML, CSS, dan JavaScript. Konten adalah tahapan dari mata pelajaran PKWU.

Kelas XI MIPA 1

  1. KaffePause 
  2. FoodMood
  3. GerobakMalam
  4. Carnivalicious
  5. WaroengNyonya
  6. KulKul
  7. SixDailyNutrition

Kelas XI MIPA 2

  1. Oemah Ibu
  2. Eatshi
  3. Cub(Eat)
  4. Dylansdinner web & Dylansdinnermov
  5. Dopi
  6. Jaeger
  7. Daebak

Membuat Aplikasi Informasi Perusahaan

Aplikasi informasi perusahaan adalah software yang dijalankan dengan teknologi komputer dan internet untuk menunjang kegiatan operasional bisnis, sehingga produktivitas perusahaan meningkat.

Pada pertemuan ini siswa belajar membuat aplikasi informasi perusahaan. Aplikasi sederhana ini dibuat dengan menggunakan program Scratch. Konten di dalam aplikasi berisi informasi perusahaan secara singkat dan link yang berhubungan langsung ke blog atau pun media sosial. Aplikasi informasi perusahaan juga dilengkapi dengan game dan kuis. Berikut adalah panduan untuk membuat aplikasi perusahaan.

Contoh produk aplikasi perusahaan dapat lihat di sini

Alat dan bahan: komputer/smartphone dengan sistem operasi Android, program Appinventor.

  1. Masuk ke laman https://appinventor.mit.edu/
  2. Klik Create untuk memulai.
  3. Pilih menu Layout. Klik Horizontal Arrangement. Pada kolom Properties, pilih Fill parent di opsi Width. Dan beri tanda centang pada pilihan Visible. (Pilihan Fill parent dimaksudkan untuk melebarkan kotak horisontal agar penuh).
  4. Selanjutnya, pilih menu User Interface. Dan pilih Button. Pada kolom Properties, pilih Fill parent di opsi Width. Dan beri tanda centang pada pilihan Visible. Untuk pilihan AlignHorizontal pilih Center. Lakukan hal yang sama untuk 2 kotak disampingnya.
  5. Untuk mengunggah file gambar yang dibutuhkan, pilih Upload File pada kolom Media.
  6. Untuk memasukkan gambar, pilih menu ImagePicker. Pada kolom properties, isikan sebagai berikut: Width=20, Height=10; pilih gambar yang akan disisipkan pada kotak Image.
  7. Beri tanda centang pada kotak Visible.
  8. Untuk meletakkan gambar di tengah, pilih TextAlignment di kolom Properties.
  9. Ulangi langkah yang sama untuk memasukkan gambar di 2 kotak berikutnya.
  10. Lanjut besok… ngantuk 😀

PKWU Fase F (Kelas XI)

Berikut blog (jurnal harian) KBM PKWU Kelas XI tahun ajaran 2022-2023. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Merdeka. Aspek: Kerajinan.

Capaian Pembelajaran:

Pada akhir Fase E (Kelas X SMA/MA/Program Paket C) peserta didik mampu membuat produk kerajinan nusantara berdasarkan desain. Pembuatan desain melalui analisis kebutuhan, kelayakan pasar, eksplorasi bentuk, bahan, alat dan teknik, serta mempresentasikan secara lisan, visual, dan grafis. Pada fase ini, peserta didik mampu mengevaluasi dan memberikan saran terhadap produk kerajinan berdasarkan dampak lingkungan, budaya atau teknologi tepat guna.

Tujuan Pembelajaran:

  1. Mengidentifikasi desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara berdasarkan nilai ergonomis, ekonomis, teknik, prosedur, display atau kemasan dan aspek pemasaran dari berbagai sumber.
  2. Menjelaskan desain produk kerajinan nusantara berdasarkan nilai ergonomis, ekonomis, teknik, prosedur, display atau kemasan dan aspek pemasaran dari berbagai sumber.
  3. Menentukan masalah yang ditemukenali pada produk kerajinan nusantara dan mancanegara melalui penerapan design thinking.
  4. Menyusun/membuat rancangan produk kerajinan nusantara dan mancanegara (visi, misi, dan tujuan perusahaan; struktur organisasi, logo dan filosofi logo, BMC, Analisa SWOT).
  5. Mengidentifikasi alat, bahan, dan teknik produk kerajinan nusantara dan mancanegara.
  6. Menghitung HPP produk kerajinan nusantara dan mancanegara.
  7. Menunjukkan produk kerajinan nusantara dan mancanegara (memasarkan/mempromosikan)
  8. Menilai produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

Berikut adalah hasil karya siswa selama 1 fase dalam KBM PKWU. Jurnal dan tugas didokumentasikan ke dalam blog setiap kelompok. Sebagai kelengkapan dan kemudahan mengakses konten dalam penugasan dapat dilihat pada kelompok yang bertanda *.

Kelas XI A

Araara

Kelompok 1
Kelompok 3*
Viersies
Latama*
Carrd *

Qaestldc*

Amethsyt*

Daffodil’s*

Kelas XI B

  1. PayungNusantara*
  2. BantengBetawi
  3. Boomnesia
  4. Lambchai*
  5. AndahCrucial*
  6. Navilera
  7. Studyents
  8. Kitsune
  9. Navilera

Karya Siswa

Berikut adalah beberapa koleksi karya siswa untuk mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun ajaran 2019-2020. Aspek: Pengolahan makanan.

KD: 3.10. Menyusun laporan evaluasi kegiatan

Menyusun laporan evaluasi kegiatan adalah materi terakhir dari rangkaian tahapan pembelajaran PKWU. Karena di kelas X mereka sudah dikenalkan dengan beberapa tahapan dalam konsep-konsep kewirausahaan, seperti design thinking dan model bisnis kanvas. Maka, di kelas XI ini saya menambahkan materi HTML, CSS, sedikit JavaScript dan Pengenalan Bootstrap. Opsi lain yang lebih mudah adalah membuat blog menggunakan blogger ataupun wordpress. Materi ini diberikan dengan tujuan agar setiap kelompok dapat menyusun laporan kegiatan mereka dalam format digital melalui pembuatan web. Laporan format digital ini untuk menggantikan laporan dalam jurnal buku.

Web hosting yang digunakan adalah yang tidak berbayar. Nah, karena gratis maka ada jangka waktu. Dan jika melewati jangka waktu serta tidak dilakukan upgrade maka konten di dalam web akan hilang. Oleh karena itu saya merekam beberapa karya mereka di sini.

Company Profile

Semester ini siswa kelas XI dan XII belajar membuat web company profile. Situs ini sebagai wadah untuk media promosi sekaligus berisi laporan evaluasi kegiatan selama KBM PKWU di masa PJJ. Berikut ini adalah alamat situs siswa kelas XI. Situs ini belum sepenuhnya selesai ya karena masih dicicil selama satu semester berlangsung :).

Berikut ini alamat situs profil perusahaan siswa kelas XI MIPA 2:

  1. Oemah Ibu
  2. Eatshi
  3. Cub(Eat)
  4. Dylansdinner
  5. Dopi
  6. Jaeger
  7. Daebak

    Kelas XI MIPA 1
  1. SixDailyNutrition
  2. KulKul
  3. WaroengNyonya
  4. Carnivalicious
  5. GerobakMalam
  6. FoodMood
  7. KaffePause (untuk page Our Productnya belum ada)

Ujian Praktik di Masa PJJ

Bagaimana ujian praktik PKWU di masa pandemi? Saya menugaskan siswa untuk membuat design thinking. Untuk semester ini aspek yang saya tentukan adalah pengolahan makanan fungsional.

Soal saya berikan sebelum hari H. Siswa silakan membaca artikel atau mencari literatur yang berkaitan dengan aspek pengolahan makanan fungsional. Mereka juga boleh menyiapkan jauh-jauh hari. Khawatir anak mencontek? Nggak lah. Design thinking melatih anak untuk bernalar dan memecahkan masalah. Dan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat atau gagasan melalui tulisan.

Sering-sering berlatih membuat atau membaca design thinking bisa melatih kita untuk membaca paper yang panjang-panjang loh ;). Untuk jangka pendek bisa dijadikan persiapan untuk berhadapan dengan tes asesmen nasional.

Ok, balik ke topik. Ini soal uprak untuk siswa-siswa saya.
Soal PKWU. Aspek: Pengolahan makanan fungsional. Buatlah design thinking untuk produk pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang usaha.

Pedoman penskoran

Dan ini contoh beberapa karya mereka

Sederhananya, saya menjelaskan design thinking kepada anak-anak seperti ini.

Ada 4 (5 bahkan lebih) tahapan design thinking. Tetapi saya cukup mengambil 4 saja. Tahapan design thinking bisa dimulai dari mana saja. Namun agar lebih mudah kita mulai dari tahapan seperti di bawah ini ya. Oya, dalam tahapan pengujian, design thinking bisa dilakukan secara berulang dan dapat dimulai dari langkah yang mana saja.

Karena pelajaran kita PKWU, maka kita akan menempatkan diri sebagai pelaku bisnis untuk mengambil keputusan. Jangan lupa, design thinking adalah cara kreatif dan inovatif untuk memecahkan sebuah masalah.

Tahapan design thinking

  1. Empati, pada tahap ini kamu dapat mengumpulkan informasi melalui pengamatan, data atau melakukan wawancara. Pada tahap ini, kamu menuliskan fakta yang kamu temui atau data yang kamu peroleh.
  2. Define, adalah masalah yang dapat kamu temukan di kondisi empati. Masalah itu boleh lebih dari satu.
  3. Ideate, di sini kamu mencantumkan solusi yang ingin ditawarkan untuk masalah yang telah kamu tuliskan di tahap define. Solusi boleh satu atau lebih jika ide produkmu bisa menyelesaikan semua masalah tersebut. Tuliskan solusi yang ingin kamu eksekusi di urutan teratas (jika lebih dari satu).
  4. Prototype. Untuk produk barang maka cukup dibuatkan sketsanya. Untuk produk jasa buatkan alurnya. Misal: produk aplikasi. Buat flow chart cara penggunaan aplikasi tersebut.

    Sebagai contoh:

Empati
Saya mengamati di sebuah sekolah banyak anak bermain sepak bola menggunakan botol kemasan air

Define
Anak-anak bermain sepak bola menggunakan botol kemasan itu sangat berbahaya, bukan? Kira-kira masalahnya apa mereka menggunakan botol kemasan air sebagai bola? Mereka menggunakan botol kemasan air karena tidak mempunyai bola. (catatan: yang ditebalkan itu adalah masalah yang kamu temui di kondisi empati)

Ideate
Bikin bola, beli bola atau sewa bola (list berdasar prioritas produk yang akan kamu buat. Sebagai pelaku bisnis tentunya kamu memilih pilihan ide yang memiliki nilai lebih dan menghasilkan donk, yaitu bikin bola). Mengapa bikin bola? Jelaskan pertimbangan dari keputusanmu sebagai pelaku bisnis di sini.

Prototipe
Gambar solusi (ide produk) yang kamu ingin tawarkan sebagai pelaku bisnis

Hmm, apakah design thinking bisa diterapkan di mata pelajaran lainnya? Tentu saja bisa. Anda cukup menentukan peran apa yang ingin siswa Anda lakoni. Peran akan menentukan solusi yang akan diambil. Misal, apakah perannya sebagai pelaku bisnis, ibu rumah tangga, insinyur, mahasiswa, dan lainnya. Sebagai contoh, diberikan data mengenai jumlah sampah plastik yang ada di lautan. Solusi yang diberikan pasti berbeda-beda tergantung peran yang dilakoni oleh setiap orang.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat 🙂

Pertemuan 1 (Web Developer) #PJJ 2021

Aspek: Pengolahan Makanan (Kelas XI: Makanan Internasional, Kelas XII: Makanan Fungsional)

Kelas: XI dan XII

Kompetensi Inti:

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar: (kelas XI)

3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 

4.7 Mengolah/membuat makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

3.8 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani

4.8 Menyusun laporan kegiatan usaha  pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani

Kompetensi Dasar: (Kelas XII)

3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang

3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan fungsional berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 

4.7 Mengolah/membuat makanan fungsional berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

3.8 Mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan fungsional

4.8 Menyusun rencana pengembangan usaha pengolahan makanan fungsional

3.9 Menganalisis media promosi produk usaha pengolahan makanan fungsional

4.9 Merancang media promosi produk usaha pengolahan makanan fungsional

Untuk kelas XI, saya memilih 3 KD dan untuk kelas XII ada 4 KD yang saya pilih untuk semester genap 2021 di masa PJJ. Pada semester ini, materi baru yang saya berikan adalah membuat situs sebagai sarana media promosi sekaligus laporan kegiatan usaha setiap kelompok.

Kompetensi 3.6, siswa ditugaskan untuk menyusun perencanaan usaha, seperti biasa membuat tahapan ide produk menggunakan design thinking dan membuat rencana bisnis menggunakan model kanvas.

Kompetensi 3.7, Siswa membuat video rekaman pengolahan salah satu menu makanan atau minuman yang diproduksi (diolah) dan diupload di media sosial.

Kompetensi 3.8, Siswa membuat laporan kegiatan usaha yang telah mereka lakukan ke dalam situs (yang dibuat sendiri menggunakan pemrograman HTML, CSS, dan javascript). (catatan: untuk Bapak Ibu Guru yang mengajar di matpel lain bisa menugaskan siswa membuat laporan kegiatan usaha di blog menggunakan blogger atau wordpress.com yang lebih mudah penggunaannya dan cukup familiar untuk peserta didik. Mereka bisa mengeksplorasi sendiri).

Kompetensi 3.9, Siswa kelas XII sekaligus menggunakan halaman situs laporan kegiatan usahanya sebagai media promosi.

Berikut adalah slide 1 dan video tutorial pembuatan halaman situs. Semoga bermanfaat.

https://youtube.com/watch?v=X82gckKnh2w