Pertemuan kedua untuk kelas XI adalah teori Pengolahan makanan khas daerah. Sementara materi untuk kelas X adalah mengenai kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda.
Slide materi kelas XI
Slide materi kelas X
Pertemuan kedua untuk kelas XI adalah teori Pengolahan makanan khas daerah. Sementara materi untuk kelas X adalah mengenai kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda.
Slide materi kelas XI
Slide materi kelas X
Slide materi untuk KBM PKWU, yaitu:
1. Definisi kerajinan dan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda
2. Penjelasan Design thinking
Berikut adalah materi KBM pertemuan pertama untuk kelas X. Materi berisi pengenalan mengenai pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan beserta gambaran materi yang dipelajari dari ke 4 aspek PKWU yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan.
Untuk kelas X aspek PKWU akan diberikan 2 dalam satu semester. Sejatinya satu semester mengajarkan 1 aspek. Sehingga dalam 1 tahun ajaran diasumsikan menghasilkan 2 produk prakarya.
Mengapa 2? Karena rencananya sekolah kami memperoleh dana bantuan untuk program PKWU dan di bulan Desember diharapkan dapat memamerkan 2 aspek yaitu berupa produk kerajinan dan pengolahan untuk kegiatan pameran kewirausahaan.
Jadi, dalam 6 bulan saya rencananya akan mengajarkan materi kerajinan dan pengolahan makanan. Hm, berarti masing-masing aspek harus selesai dalam 3 bulan. Baik, mari kita mulai 🙂
Nah, ini 2 slide untuk pertemuan pertama PKWU.
Design thinking
Semester genap telah berakhir. Pilihan aspek untuk kelas X dalam mata pelajaran PKWU semester genap kemarin adalah Kerajinan, dengan tema Kerajinan inspirasi artefak atau objek budaya lokal dan material.
Pengertian dari kerajinan berdasarkan inspirasi artefak/benda atau objek budaya lokal ini sendiri dapat ditemui pada pakaian daerah, wadah tradisional, dan sebagainya.
Tahapan proses belajar dalam foto dapat dilihat di bawah ini.
Pemasaran
Pemasaran dilakukan melalui offline dan online. Untuk offline dipamerkan dan dijual pada acara pameran kewirausahaan atau pentas seni di sekolah.
Pemasaran online melalui pembuatan toko online dan membangun web perusahaan sendiri
Menyusul. Kelas X ditunggu tugas web nya ya.
Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Bangun dua dimensi adalah bangun datar yang memiliki luas dan keliling. Atau bangun yang hanya terlihat dari dua arah atau dua sisi.
Macam bangun datar antara lain persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran genjang, dan lain-lain.
Sementara bahan limbah bangun datar contohnya adalah kardus, wadah bekas semen, plastik, kertas.
Beberapa contoh kerajinan bahan limbah bangun datar adalah membuat aksesori seperti magnet, gantungan kunci, bros, pin, dan lain-lain. Bahan limbah yang akan digunakan dalam pemelajaran ini adalah plastik kemasan bekas dengan kode P6.
contoh produk
dokumentasi: dari sini. | dokumentasi: dari sini. |
Contoh produk lainnya adalah bookmark dengan origami. Untuk origami dapat menggunakan kertas koran.
dokumentasi: dari sini | dokumentasi: dari sini. |
Untuk pembuatan sablon dengan media kain dapat dilihat pada tulisan-tulisan yang lalu di blog ini. Salah satunya di sini.
Sablon pada media keramik menggunakan cara yang sedikit berbeda. Penerapan sablon pada keramik dapat diaplikasikan pada benda seperti mug, pot, dan lainnya. Jika pembuatan sablon dengan media kain menggunakan t-shirt transfer paper maka sablon dengan media keramik menggunakan kertas decal.
Mengapa menggunakan kertas decal? Karena dalam praktek pembuatan sablon di mug ini tidak mengggunakan mesin press. Mudah-mudahan suatu hari nanti sekolah bisa membeli alat ini :). Namun keterbatasan tidak semustinya menjadi penghalang, bukan? Jadi, mari kita cari cara lain yang lebih murah dan juga mudah.
Kertas decal yang digunakan sebaiknya kertas decal khusus sublime, art paper dan pigment. Transfer paper decal ini permukaannya dilapisi lem yang akan terlepas bila dimasukkan ke dalam air. Namun bagian atas kertas ini harus dilapisi varnish terlebih dahulu. Lapisan varnish ini lalu bisa dipindah ke media apa saja yang permukaannya halus dan tidak meresap, seperti: gelas, mug, keramik, kayu, peralatan rumah tangga, lilin hias, mainan anak-anak dari plastic, peralatan pancing ikan, mobil, sepeda motor, helm, pigura, sampul buku atau sampul album, sabun, metal (besi, baja, aluminium) dan lainnya.
Cara pembuatan:
1. Buat gambar atau motif untuk desain mug.
2. Cetak dengan kertas decal.
3. Gunting gambar. Semprotkan desain gambar dengan menggunakan lear acrylic sealer. Lakukan di tempat yang berventilasi baik dan tahan penyemprotan kira-kira 12 inci jauhnya dari posisi kertas.
4. Terapkan beberapa lapisan tipis penyemprotan bertahap pada gambar untuk mengamankan tinta ke water decal paper. Hindari penyemprotan tebal sekaligus pada gambar.
5. Tempatkan decal ke dalam mangkuk air untuk sekitar 5 detik. Kalau menggunakan transfer paper asli tidak sampai 1 menit gambar akan terkelupas licin dari kertasnya.
6. Tempelkan pada permukaan mug. Sesuaikan gambar agar pas pada posisi mug saat masih basah agar mudah digeser.
7. Selesai.
ini contoh produk sablon mug
.
sumber tulisan diadaptasi dari: sini.
Decoupage adalah seni menghias benda menggunakan potongan kertas bermotif, kertas majalah, kertas decoupage dan tissue makan dengan bahan dasar tambahan seperti lem, cat, dan varnish.
Kata decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper” yang artinya “memotong”. Seni ini muncul di negeri China pertama kali pada abad 12 lalu dibawa dan berkembang di Eropa sejak abad ke-17.
Jenis decoupage:
1. Flat, dimana motif-motif kertas dipotong kemudian di lem pada suatu permukaan benda lalu di-vernish sehingga menyatu dengan media yang ditempelinya.
2. 3 D Decoupage, metode alternatif dimana memberikan volume sehingga hasil akhir ada dimensinya.
Teknik decoupage dapat diaplikasikan dalam berbagai media. Sesuatu yang sederhana bisa disulap dan didaur ulang menjadi sesuatu yang unik, gaya shabby, vintage, atau gaya kekinian yang sangat menawan.
contoh: wadah tradisional
dokumentasi: dari sini. | dokumentasi: dari sini. |
dokumentasi: dari sini. | dokumentasi: dari sini. |
sumber: 55 Kreasi Decoupage Dalam Berbagai Media. Iva Hardiana. PT Gramedia Pustaka Utama.
Untuk semester genap, pilihan aspek produk prakarya untuk kelas X yang akan dibuat adalah:
1. Kerajinan
Kerajinan inspirasi artefak atau objek budaya lokal dan material.
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Bahan kadangkala digunakan untuk menunjuk ke pakaian atau kain.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah – yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.(sumber: dari sini)
Contoh produk: kerajinan decoupage yang menggunakan material gelas (kaca), kayu yang diaplikasikan ke dalam objek budaya lokal seperti tas atau dompet anyaman (bambu), nampan dan wadah tradisional lainnya.
Kerajinan sablon dengan media kain atau keramik.
2. Budidaya
Budidaya tanaman hias
(Materi: cara perbanyakan tanaman (stek atau cangkok), pembuatan kompos, pupuk cair, pestisida nabati, dan biogas)
Untuk kelas XI pilihan aspek produk prakarya adalah:
1. Kerajinan bahan limbah berbentuk bangun datar
Contoh produk: aksesori (magnet, gantungan kunci) dari bahan plastik dengan simbol P6; produk pembatas halaman dari kertas bekas (origami)
2. Budidaya
Tanaman pangan (sayur hidroponik)
Contoh produk hanya berupa praktik bersama di kelas. Aplikasi pada produk lainnya dibebaskan sepanjang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada aspek tersebut.
Untuk penerapan pada bidang IT maka baik kelas X dan XI akan melanjutkan pembuatan toko online serta aplikasi toko online di telepon genggam.
Setiap kelompok juga akan membuat web profile perusahaan dengan menggunakan HTML 5, CSS dan JavaScript sampai tayang di internet.
Nah, untuk pilihan aspek produk prakarya, yang mana yang akan kalian pilih? 🙂
Ikat celup atau tie dye adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Di beberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti pelangi atau cinde (Palembang), tritik atau jumputan (Jawa), serta sasarengan (Banjarmasin). Teknik ikat celup sering dipadukan dengan teknik lain seperti batik. (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ikat_celup)
Atau mudahnya, tie dye adalah teknik pembuatan motif sekaligus pewarnaan dengan teknik ikat celup.
Motif yang dihasilkan dari teknik ikat celup ini sangat beragam tergantung kepada pola dan cara mengikat kain dan pewarnaannya.
Mengenai kegiatan belajar ikat celup dapat dibaca di tulisan sebelumnya di sini.
Berikut ini adalah hasil kreasi siswa kelas X.
Untuk paparan mengenai sablon digital dapat dilihat di artikel sebelumnya di sini dan di sana. Sementara untuk info tambahan dapat di-klik di sini.
Baca baik-baik persyaratan dan tahapan pembuatan sablon digital. Untuk slide pembelajaran mengenai pembuatan produk sablon digital dapat dilihat di bawah ini.
Desain kaos atau produk dengan motif ragam hias untuk sablon dapat dilihat di slide di bawah ini sebagai contoh.