Category Archives: PKWU

Sistim Produksi #2

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis sistem produksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Memproduksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Setelah membuat gambaran sistim produksi dari produk yang aka dibuat, langkah selanjutnya adalah mempraktikkan atau memproduksi produk. Kegiatan pembuatan produk dilakukan di ruang kelas, dilakukan selama 3/4 kali pertemuan.

Berikut dokumentasi kegiatan pembuatan produk konversi energi

Sistim Produksi #1

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis sistem produksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Memproduksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Tahapan berikutnya dalam matpel Prakarya dan Kewirausahaan yaitu sistim produksi. Sistim produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistim produksi juga bisa diartikan sebagai rangkaian operasi yang mengolah atau memproses input berupa bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate product), part, komponen dan/atau rakitan (subassembly) untuk menghasilkan output bernilai tambah (value added product) atau produk akhir (finished good) dengan mempergunakan sumber daya (resource) dari elemen teknologi (mesin, peralatan, fasilitas produksi dan energi) dan elemen organisasi (tenaga kerja, manajemen, informasi dan modal).

Jadi di sini, setiap kelompok harus memberikan gambaran sistim produksi dari produk yang akan mereka buat. Sistim produksi tersebut meliputi alat dan bahan serta cara pembuatan. Sistim produksi akan dipaparkan dalam bentuk grafis terlebih dahulu.

Berikut gambaran sistim produksi dari beberapa kelompok

Perencanaan Usaha #3

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.6 Memahami proses perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.
4.6 Menyusun perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

Masih dalam penyusunan rencana usaha yaitu membuat model bisnis dalam bentuk lean canvas. Model bisnis adalah gambaran bagaimana perusahaan memperoleh penghasilan. Model bisnis lean canvas disusun dalam 9 blok bangunan, yang terdiri dari Problem, Solution, Customer Segment, Unfair Advantages, Unique Value Preposition, Key Metrics, Channels, Cost Structure, dan Revenue Stream.

Berikut model bisnis buatan siswa

Perencanaan Usaha #3

Kelas: X
Aspek: Budidaya (Tanaman Hias)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Memahami perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Menyusun perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Masih dalam penyusunan rencana usaha yaitu membuat model bisnis dalam bentuk lean canvas. Model bisnis adalah gambaran bagaimana perusahaan memperoleh penghasilan. Model bisnis lean canvas disusun dalam 9 blok bangunan, yang terdiri dari Problem, Solution, Customer Segment, Unfair Advantages, Unique Value Preposition, Key Metrics, Channels, Cost Structure, dan Revenue Stream.

Berikut model bisnis buatan siswa

Perencanaan Usaha #2

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.6 Memahami proses perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.
4.6 Menyusun perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

Tahap berikutnya dalam penyusunan rencana usaha adalah design thinking.
Pada tahap ini setiap kelompok memikirkan dan mendiskusikan ide produk konversi energi yang kreatif dan inovatif serta dapat memberi nilai jual. Mereka harus memaparkan latarbelakang pemilihan produk serta solusi yang ingin mereka tawarkan dari produk yang akan dibuat. Keseluruhan tahapan design thinking dijabarkan dalam bentuk visual dan grafis.

Berikut adalah dokumentasi kegiatan dan karya design thinking untuk produk rekayasa konversi energi.

Pertemuan 2 & 3 (Semester Genap)

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.6 Memahami proses perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.
4.6 Menyusun perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

Setelah merancang logo perusahaan beserta visi dan misi serta menyusun strukturtur organisasi perusahaan maka selanjutnya adalah membuat presentasi manual mengenai materi dari aspek PKWU yang dipilih yaitu konversi energi. Pada presentasi ini dipaparkan juga produk konversi energi yang akan diproduksi oleh masing-masing kelompok.
Selanjutnya, setiap kelompok akan memberikan masukan berupa saran dan kritik terhadap presentasi kawan-kawan mereka lainnya. Sebagai feedback, maka setiap kelompok akan memaparkan presentasi mereka disertai tanggapan terhadap kritik dan saran dari kelompok lainnya.

Dokumentasi kegiatan pembuatan presentasi

Kegiatan metode pembelajaran Gallery Walk

Kegiatan Presentasi

Kelompok dan karya presentasi mereka

Pertemuan 1 (Smt Genap)

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.6 Memahami perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk produk rekayasa konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.6 Menyusun perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk produk rekayasa konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Pada pertemuan 1 ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Siswa boleh membuat kelompok baru atau meneruskan kelompok yang sama ketika di semester ganjil.

Siswa bekerjasama merancang nama perusahaan, logo, tagline serta filosofi perusahaan beserta misi dan visi perusahaan.

Slide dapat diunduh di sini.

Perencanaan Usaha #2 Kelas X

Kelas: X
Aspek: Budidaya (Tanaman Hias)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Memahami perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Menyusun perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Tahap berikutnya dalam penyusunan rencana usaha adalah design thinking.
Pada tahap ini setiap kelompok memikirkan dan mendiskusikan ide produk tanaman hias yang kreatif dan inovatif serta dapat memberi nilai jual. Mereka harus memaparkan latarbelakang pemilihan produk serta solusi yang ingin mereka tawarkan dari produk yang akan dibuat. Keseluruhan tahapan design thinking dijabarkan dalam bentuk visual dan grafis.

Berikut adalah dokumentasi kegiatan dan karya design thinking untuk produk tanaman hias.

Buku PKWU untuk SMA

Alhamdulillah, buku Prakarya dan Kewirausahaan untuk Kelas XI Edisi Revisi (Mei 2016) kolaborasi saya dengan beberapa kawan sudah terbit. Buku ini kami susun dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan harapan agar kehadiran buku ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang menggunakannya.

Sedikit cerita apa yang melatarbelakangi keinginan saya menulis buku ini, lebih banyak didasarkan atas pengalaman selama saya mengajar PKWU setelah sebelumnya saya mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kebingungan di awal mengajar PKWU dan praktik di lapangan kemudian menyadarkan saya bahwa pembelajaran kewirausahaan sebagian besar masih bersifat teoritis dan hafalan.

Prakarya dan kewirausahaan, selain ada produk yang dihasilkan maka tentu saja kewirausahaan juga memiliki aspek pemasaran. Dalam praktek, pemasaran dan penjualan barang sering harus dijalankan secara langsung. Namun usaha konvensional ini cukup menyulitkan jika diterapkan pada siswa-siswa sekolah. Selain karena produk-produk yang mereka hasilkan baru dalam tahap uji coba, juga membutuhkan biaya pemasaran dan penjualan yang tidak sedikit.

Sementara itu, dunia usaha tengah mengalami kecenderungan untuk mulai memanfaatkan teknologi digital, termasuk teknologi Internet dan Komunikasi bergerak (mobile). Pengusaha konvensional mulai melirik metode promosi dan pemasaran melalui internet. Nah, mengamati situasi itu, saya kemudian meniru apa yang dilakukan oleh pelaku bisnis konvensional, yaitu mengajak siswa saya untuk sepenuhnya mengggunakan Internet untuk operasi usaha mereka, termasuk promosi, pemasaran, toko online hingga manajemen yang bersifat online.

Tentu tak sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Saya kemudian mengadopsi berbagai ide dan cara baru dalam pengajaran kewirausahaan, seperti teknologi dan metode bisnis untuk bisnis online dan e-commerce. Dengan teknologi ini saya berharap siswa saya memiliki kemampuan untuk membangun sebuah model lengkap dari kewirausahaan dengan biaya yang lebih kecil dan waktu pembangunan yang lebih pendek dengan memanfaatkan Internet.

Saya ingat ketika salah satu nara sumber di pelatihan pendidik kewirausahaan, Bapak Jonathan Gultom mengatatakan, di jenjang sekolah menengah seperti SMA, mengajarkan kewirausahaan adalah mengajarkan siswa untuk berani menggali ide dan menemukan kesempatan. Berhasil menjual itu adalah bonus. Namun yang terpenting adalah dorong siswa untuk menggali ide-ide yang mereka miliki sebanyak mungkin untuk membantu memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Tulisan saya mengenai pelatihan pendidik kewirausahaan dapat dilihat di sini.

Sebagai gambaran apa yang ditawarkan dari buku PKWU ini, silakan dilihat slide presentasi di bawah ini ya 🙂

tambahan:
Konsep model kewirausahaan digital bisa dibaca di buku Business Model Generation, buku yang telah banyak membantu saya menerapkan pembelajaran kewirausahaan bersama murid-murid saya di kelas.

Pertemuan 2 & 3 (Semester Genap)

Kelas: X
Aspek: Budidaya (Tanaman Hias)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Memahami perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Menyusun perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Setelah merancang logo perusahaan beserta visi dan misi serta menyusun strukturtur organisasi perusahaan maka selanjutnya adalah membuat presentasi manual mengenai materi dari aspek PKWU yang dipilih yaitu budidaya tanaman hias. Pada presentasi ini dipaparkan juga produk tanaman hias yang akan dibudidayakan oleh masing-masing kelompok.
Selanjutnya, setiap kelompok akan memberikan masukan berupa saran dan kritik terhadap presentasi kawan-kawan mereka lainnya. Sebagai feedback, maka setiap kelompok akan memaparkan presentasi mereka disertai tanggapan terhadap kritik dan saran dari kelompok lainnya.

Dokumentasi kegiatan pembuatan presentasi


Karya presentasi manual




Kegiatan metode pembelajaran Gallery Walk

Kegiatan Presentasi

Kelompok dan karya presentasi mereka