Seringkali sebagai pendidik kita mengalami kesulitan mengkomunikasikan pentingnya bagaimana murid-murid kita bersikap, berperilaku di dalam pergaulan sosial. Danie Beaulie dalam bukunya ‘Teknik-teknik yang berpengaruh di Ruang kelas” memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan orang dewasa untuk menunjukkan suatu masalah atau perilaku pada anak-anak melalui penggunaan perumpamaan atau benda melalui beberapa latihan di bawah ini.
Buatlah gambar sesuatu sama-samar, sehingga siswa tidak dapat menebak gambar tersebut karena garis gambarnya tipis. Kemudian sedikit demi sedikit tebalkan sehingga siswa dapat melihat dengan jelas dan menebak gambar tersebut. Pada saat itu jelaskan kepada mereka persamaan antara gambar yang tidak jelas tadi dengan seseorang yang pemalu, orang yang menutup diri, orang yang tidak dapat dikenali orang lain karena ia tidak mau menunjukkan jati dirinya dan orang yang tidak mau mengatakan dengan jelas apa yang ada dalam pikirannya.
Bandingkan dengan gambar yang terakhir, yaitu gambar yang jelas, orang yang berbicara dengan baik dan menggunakan bahasa yang benar.
Jika perlu, buat perumpamaan lebih lanjut dengan menggambar garis yang sangat tebal dengan pensil sampai kertas sobek. Dengan gambar tebal ini kita dapat memberikan gambaran bahwa seseorang yang sombong dan berambisi untuk menguasai kelas kadang-kadang dapat membuat hubungan orang tersebut dengan temannya terganggu.
Dari latihan di atas siswa dapat memperoleh gambaran tingkat kesombongan yang berbeda-beda. Siswa dapat menggambarkan dirinya apakah ia seperti garis yang sangat tipis atau amat tebal. Mereka juga bisa melihat teman lain ibarat garis yang setebal apa. Dengan demikian siswa dapat bermain dengan konsep pengenalan diri sesuai dengan pengamatan mereka sendiri.
Cara lain adalah dengan menggunakan dadu. Minta mereka mengocok dadu, tapi jangan digelindingkan. Ketika anak mengocok dadu, berikan penjelasan persamaan antara gerak tangan yang ragu-ragu dengan perilaku anak yang sering kali ragu-ragu untuk mengambil keputusan atau tidak berani mengekspresikan diri di kelas karena lebih mengkhawatirkan akibat yang ditanggungnya.
Berikan pengertian kepada siswa bahwa jika dadu tidak digelindingkan maka hasilnya tidak ada atau nol. Namun berbeda jika dadu digelindingkan. Kesempatan untuk memperoleh mata 1 atau bahkan 6 terbuka. Demikian pula jika siswa berani (walaupun keberanian itu tidak besar) dan mencoba melakukan sesuatu, maka ia akan mendapat pengalaman yang bermanfaat daripada hanya diam dan tetap ragu-ragu serta takut diejek teman.
**
Buku yang bagus, sayangnya beberapa kalimat terjemahan terasa aneh, maka saya mengadaptasikan dari persepsi saya sendiri. Semoga tidak menyimpang terlalu jauh.
Sumber: Teknik-teknik yang berpengaruh di Ruang kelas ~ Beaulie