Teori Belajar dan Kecerdasan

Dahulu bahkan saat ini masih banyak kita temui mereka yang terpaku pada hasil tes IQ seseorang. Kecerdasan seseorang dinilai sebagai sesuatu yang dimiliknya sejak lahir dan yang tidak akan berubah sepanjang hidupnya. Pandangan seperti ini tidaklah benar. Howard Gardner dan rekan-rekannya di Universitas Harvard telah mematahkan anggapan ini. Melalui sebuah penelitian mereka menemukan bahwa ada banyak jenis kecerdasan yang tidak bisa diukur oleh tes IQ standar.

Menurut Gardner kecerdasan adalah: kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan berbagai produk yang penting bagi perkembangan budaya.  Menurutnya, mengamati cara seorang montir menyelesaikan masalah busi, atau cara seorang akuntan menyelesaikan sebuah dilema finansial, memberikan contoh yang lebih baik mengenai cara kerja kecerdasan daripada hasil tes apapun.

Howard Gardner memberi delapan tipe kecerdasan pada manusia, yaitu:

1. Kecerdasan Linguistik: Word Smart

ini adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektf (kemampuan berbicara). Dalam kehidupan sehari-hari, kecerdasan linguistik bermanfaat untuk berbicara, mendengarkan, membaca apa pun mulai dari rambu lalu lintas sampai novel klasik, dan menulis apa pun mulai dari pesan dan surat E-mail sampai puisi dan laporan kantor.

2. Kecerdasan Logis-matematis: Number Smart

Ketrampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat.Ini adalah kecerdasan yang digunakan ilmuwan ketika menciptakan hipotesis dan dengan tekun mengujinya dengan data eksperimental. Ini juga kecerdasan yang digunakan akuntan pajak, pemrogram komputer atau ahli matematika. Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan kecerdasan ini untuk menghitung saldo buku cek, memahami perhitungan utang nasional, atau mencerna laporan surat kabar terbaru mengenai penelitian genetika.

3. Kecerdasan Spasial: Picture Smart

Kecerdasan gambar dan visualisasi. Kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Senimana atau pemahat memiliki kecerdasan ini dalam tingkat yang tinggi, demikian juga dengan seorang penemu yang bisa memvisualisasikan penemuan baru sebelum menggambarkannya di atas kertas. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan kecerdasan ini untuk menghias rumah, membaca laporan keuangan kantor atau menikmati sebuah karya seni.

4. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan seluruh tubuh (atlet, penari, seniman, pantomim, aktor), dan juga kecerdasan tangan (montir, penjahit, tukang kayu, ahli bedah). Tentu saja yang kesemuanya diimbangi dengan kecerdasan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan cerdas tubuh dalam segala hal, mulai dari membuka tutup botol mayones dan memperbaikimesin mobil sampai melakukan olah raga.

5. Kecerdasan Musikal: Musical Smart

Kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik. Dalam bentuknya yang lebih canggih, kecerdasan ini mencakup para diva dan virtuoso piano dari dunia seni dan budaya. Disk jockey, teknisi suara, tukang stem piao, wiraniaga produk elektronik dan terapis musik adalah karir praktis untuk kecerdasan ini.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan kecerdasan ini ketika kita menyanyi dalam paduan suara, memainkan alat musik, atau menikmati musik di TV, radio, atau CD.

6. Kecerdasan Antarpribadi: People Smart

Kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. Termasuk juga: kemampuan berempati pada orang lain (seperti konselor), sampai kemampuan memanipulasi sekelompok besar orang menuju pencapaian suatu tujuan bersama. Kecerdasan antarpribadi mencakup kemampuan ‘membaca orang’.

Begitu banyaknya spek kehidupan yang melibatkan interaksi dengan orang lain, maka kecerdasan antarpribadi ini mungkin sebenarnya lebih penting bagi keberhasilan dalam hidup daripada kemampuan membaca buku atau memecahkan problem matematika.

7. Kecerdasan Intrapribadi: Self Smart

Kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa diri Anda sebenarnya, dan mengetahu kekuatan serta kelemahan Anda. Kecerdasan intrapribadi termasuk kecerdasan yang paling sulit dimengerti.

Ini juga kecerdasan untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk mempercayai diri sendiri.

Terapis, konselor, dan profesional lain yang bekerja dengan emosi serta motivasi pribadi menggunakan kecerdasan ini untuk membantu orang lain mengembangkan perasaan positif terhadap diri sendiri.

8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart

Kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita. Ini juga mencakup kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam lain. Ahli biologi, penjaga hutan, dokter hewan dan hortikulturis menggunakan kecerdasan ini untuk profesi mereka. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan kecerdasan ini ketika berkebun, berkemah dengan teman-teman atau keluarga, atau mendukung proyek ekologi lokal.

 

Setiap manusia mempunyai dan menggunakan kedelapan kecerdasan ini dengan kombinasi yang berlainan. Mereka juga menggunakan kedelapan kecerdasan ini dengan caranya masing-masing. Kebanyakan dari kita berada di tengah-tengah, yaitu: kita mempunyai satu atau lebih kecerdasan yang mudah untuk kita ungkapkan dan beberapa sedang-sedang saja serta satu atau lebih terasa sulit.

Nah, kegagalan yang sering kita lihat dalam bermasyarakat adalah ketika kita memberi penilaian yang lebih dengan hanya memusatkan pada satu atau dua saja dari kedelapan kecerdasan yang ada di atas. Seperti kita lebih menghargai mereka yang menonjol dalam kecerdasan linguistik dan kecerdasan matematis, misalnya. Kecenderungan ini kemudian menular ke dalam ruang-ruang kelas. Anak-anak dengan dua kecerdasan ini kemudian lebih dihargai kemampuannya. Akibatnya, anak-anak dengan kecerdasan lainnya seringkali diabaikan dan pada akhirnya tampak lebih sering gagal, walau sebenarnya mereka mungkin sangat berbakat dalam kecerdasan lainnya.

Teori Multiple Intelligence kemudian memberi kita cara melihat sebuah gambaran lengkap potensi seorang pelajar sehingga berbagai kemampuan mereka yang tadinya terabaikan dapat muncul sehingga dapat dihargai dan dikembangkan.

Bagaimana menemukan Multiple Intelligence pada siswa didik kita? Thomas Armstrong dalam bukunya Setiap Anak Cerdas memaparkan langkah-langkah yang dapat kita tempuh dalam proses belajar siswa didik untuk melihat setiap keunikan dan keistimewaan yang ada pada diri mereka dan bagaimana mengembangkan kecerdasan yang mereka miliki.

Pada pokoknya, setiap anak memiliki kedelapan kecerdasan di atas. Yang membedakan adalah proporsi-nya.

sumber: Setiap Anak Cerdas, Thomas Armstrong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *