Model bisnis bisa diartikan sebagai paparan strategi yang harus dibuat sebuah bisnis sebelum mulai berkompetisi dengan bisnis lainnya. Model bisnis diantaranya mengatur tentang hubungan pelaku bisnis dengan supplier, distributor atau dengan para pelanggan secara langsung.
Menjabarkan model bisnis dengan benar akan membantu pelaku bisnis menemukan tujuan bisnis secara jelas dan membahas tentang target apa yang harus dicapai terlebih dahulu.
Penjelasan mengenai model bisnis yang akan digunakan, dalam hal ini model bisnis Kanvas (Lean Canvas) telah dibahas di tulisan sebelumnya di sini.
Beberapa catatan tambahan mengenai keterangan dari kesembilan blok Lean Canvas, yaitu:
Unfair advantage, yaitu keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh perusahaan lainnya. Misal: memiliki hak paten, memiliki resep rahasia (yang tidak bisa disalin), dan lain-lain.
Key metric, adalah indikator keberhasilan perusahaan (sebelum memperoleh keuntungan/laba).
Contohnya: jumlah partner atau penjual (untuk produk market place), banyak yang me-retweet atau me-mention produk kita, keramaian toko, jumlah pengunjung atau pembeli, dan sebagainya.
Jika indikator yang kita tetapkan tidak tercapai maka itu dapat dijadikan pengingat kemungkinan kegagalan produk yang sedang atau akan kita jalankan.
Revenue stream adalah perkiraan perolehan laba. Sebagai contoh, perusahaan mengharapkan keuntungan dari penjualan melalui sosial media, penjualan langsung, dan lain-lain.
Perbedaan revenue stream dengan channel adalah revenue lebih ke arah bentuk fisik (uang). Sementara channel lebih ke arah saluran pemasaran atau distribusi untuk produk.
Berikut ini adalah model bisnis Kanvas yang dibuat oleh siswa kelas X untuk produk hidroponik dan kelas XI untuk produk konversi energi.
Kelebihan model bisnis Kanvas adalah keterangan atau item di setiap blok masih memungkinkan untuk diubah.
Model Bisnis Kanvas
Produk: Hidroponik (Kelas X)
Model Bisnis Kanvas
Produk: Konversi Energi (Kelas XI)