Category Archives: Kelas XII

Pertemuan 5: PKWU

Lanjutan dari pertemuan 4 PKWU di sini adalah Design Thinking. Setelah mempelajari teori dasar bahan pangan, siswa seringkali menghadapi tantangan dalam menemukan ide-ide kreatif untuk memulai usaha pengolahan makanan. Menemukan ide baru merupakan sebuah proses yang membutuhkan pemikiran yang sistematis. Salah satu metode yang efektif untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan menerapkan pendekatan design thinking. Pendekatan ini akan membantu siswa untuk menggali lebih dalam kebutuhan pasar, mengembangkan ide-ide inovatif, dan menciptakan produk makanan yang unik dan menarik.

Tahapan design thinking

Alokasi waktu: (8×45 menit)

  1. Empathize (empati)

Empati bisa diperoleh menggunakan metode wawancara, observasi, pengumpulan data dan lain-lain. Pada tahap ini setiap kelompok akan menggunakan metode analisis data kuantitatif (pengumpulan data). Siswa menyebarkan survei online untuk mengumpulkan data tentang preferensi, kebiasaan, dan masalah yang dihadapi konsumen. Jumlah responden minimal 25 agar memenuhi validitas dan reliabilitas dengan baik. Selanjutnya data diolah dan dianalisa agar dapat diperoleh kesimpulan.

2. Define

Dari hasil survei yang diperoleh pada tahap empati, maka siswa dapat menentukan permasalahan yang akan mereka carikan solusinya.

3. Ideate

Setiap kelompok menuliskan ide-ide atau solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui pada tahap define.

4. Prototype

Setiap kelompok merancang prototipe dalam bentuk sketsa atau 3D model menggunakan komputer.

4. Test

Solusi dapat diuji coba pada kalangan terbatas atau anggota tim untuk memperoleh umpan balik.

Contoh penerapan (membuat mie instan yang sehat)

Empathize:

Tujuan: mengetahui persepsi mie instan yang sehat

Contoh pertanyaan: (dalam skala Likert)

  1. Apakah kamu setuju mie instan yang sehat harus bebas dari pengawet, pewarna buatan, dan MSG? (Ya/Tidak)
  2. Apakah kamu lebih memilih mie instan dengan kandungan serat dan nutrisi yang tinggi? (Ya/Tidak)
  3. Apakah kamu memperhatikan nilai gizi yang tertera pada kemasan mie instan? (Ya/Tidak)
  4. Apakah kamu lebih suka mie instan yang terbuat dari bahan-bahan alami? (Ya/Tidak)
  5. Apakah kamu lebih memilih mie instan yang ringan dicerna? (Ya/Tidak)
  6. Apakah kamu memiliki masalah dengan lambung? (Ya/Tidak)
  7. Apakah kamu lebih suka menggunakan bahan-bahan komoditas lokal?

Kesimpulan: Berdasarkan hasil survei diperoleh banyak responden yang menginginkan mie instan yang ringan dicerna, memiliki kandungan serat dan nutrsi yang tinggi serta menyukai bahan mie dari komoditas lokal. Kebanyakan responden juga memperhatikan nilai gizi yang tertera pada kemasan mie instan.

Define: “Bagaimana membuat mie sehat yang dibuat dari bahan lokal, ringan dicerna oleh lambung dan memiliki kandungan serat serta nutrisi yang tinggi?

  • Ideate: membuat mie instan dengan menggunakan 100% bahan dari tepung mocaf. Tepung mocaf dipilih karena bisa menjadi solusi bagi berbagai masalah yang ditemui pada hasil survei. Tepung mocaf adalah komoditas lokal yang melimpah di Indonesia. Tepung mocaf juga ringan dicerna sehingga aman bagi lambung, serta kaya serat dan nutrisi.

Prototype:

gambar sketsa mie instan dengan 100% tepung terigu (beri keterangan pada gambar untuk bahan-bahan yang digunakan pada mie tersebut). Lengkapi dengan sketsa untuk kemasan mie sehat tersebut.

  • Test: Minta umpan balik teman-teman mengenai solusi yang akan dibuat serta kemasan yang akan digunakan. (opsional)

Contoh tugas dapat dilihat langsung di jurnal online siswa di sini.

Prakarya dan Kewirausahaan TA 2023-2024

Aspek: Pengolahan

Kelas: XII (E dan F)

Untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII akan belajar aspek pengolahan yang berfokus pada bahan pangan olahan. Aspek ini akan diajarkan selama satu tahun ajaran dengan pembagian sebagai berikut:

semester 1: dimesi observasi dan eksplorasi

semester 2: produksi dan refleksi.

Pertemuan 1: Nutrisi

Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh, berkembang, dan menjalankan fungsi-fungsi vital. Nutrisi diperoleh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi dan dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Nutrisi dibedakan menjadi 2: 1) makronutrien (nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar) seperti karbohidrat, protein, lemak. 2) mikronutrien (nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) seperti vitamin, mineral, dan air. Makronutrien dan mikronutrien masing-masing memiliki peran penting dalam mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Tugas: Siswa mendata makanan dan minuman yang ada di kantin disertai nutrisi yang ada pada bahan makanan tersebut. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 2: Bahan Pangan

Bahan pangan adalah segala jenis bahan yang dapat dimakan dan digunakan sebagai sumber nuttrisi bagi tubuh. Bahan pangan utama yaitu nabati, hewani, mikroorganisme, dan bahan tambahan pangan.

Bahan pangan dibedakan berdasarkan jesnisnya yaitu sumber (nabati dan hewani), bentuk (segar atau olahan), fungsi nutrisi (makro dan mikro).

Tugas 2: Siswa membawa bekal makanan dan mempresentasikan menu makanan yang mereka bawa berdasarkan jenis bahan pangan dan fungsi nutrisinya. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 3: Teknik Pengolahan dan Produk Olahan Pangan yang ada di Pasar
Teknik pengolahan yaitu mempersiapkan makanan dengan cara yang benar, enak, dan aman. Contoh memotong, mengupas, mencampur (aduk, kocok, lipat), mengukur, menggoreng, merebus, memanggang, kukus, tumis, grilling.

Produk olahan pangan yang ada di pasar. Produk olahan yang ada di pasar adalah produk olahan daging, olahan susu, olahan roti dan kue, sereal dan biji-bijian, makanan siap saji (nugget, pizza beku), buah dan sayuran olahan (kismis, cocktail, jagung kalengan), minuman (jus botol/kaleng, susu kedelai, soda, air berkarbonasi), bumbu dan penyedap (saus), olahan ikan dan makanan laut (ikan sarden, dll), camilan dan makanan ringan (keripik, coklat dan permen, nastar), olahan kacang-kacangan (selai, tofu/tempe, kacang mete, dll).

Tugas 3: Siswa pergi ke kantin dan memperhatikan teknik pengolahan makanan dan minuman yang ada di kantin dan mengamati serta mendata produk olahan pangan yang ada di kantin. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 4: Kebutuhan Peluang Pasar

Kebutuhan pasar adalah istilah yang menggambarkan permintaan konsumen terhadap produk atau layanan tertentu dalam pasar. Memahami kebutuhan pasar sangat penting bagi bisnis untuk mengembangkan produk yang relevan dan memuaskan pelanggan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kebutuhan pasar: permintaan konsumen, masalah yang ditemukan, keinginan dan preferensi, persaingan dan inovasi, segmentasi pasar, umpan balik pelanggan, dan perubahan ekonomi dan teknologi.

Tugas: 4: siswa mengamati kebutuhan peluang pasar melalui anaisa pasar untuk produk olahan pangan yang ada di masyarakat melalui sebuah studi kasus. Berikut tugas siswa.

Ujian Praktik di Masa PJJ

Bagaimana ujian praktik PKWU di masa pandemi? Saya menugaskan siswa untuk membuat design thinking. Untuk semester ini aspek yang saya tentukan adalah pengolahan makanan fungsional.

Soal saya berikan sebelum hari H. Siswa silakan membaca artikel atau mencari literatur yang berkaitan dengan aspek pengolahan makanan fungsional. Mereka juga boleh menyiapkan jauh-jauh hari. Khawatir anak mencontek? Nggak lah. Design thinking melatih anak untuk bernalar dan memecahkan masalah. Dan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat atau gagasan melalui tulisan.

Sering-sering berlatih membuat atau membaca design thinking bisa melatih kita untuk membaca paper yang panjang-panjang loh ;). Untuk jangka pendek bisa dijadikan persiapan untuk berhadapan dengan tes asesmen nasional.

Ok, balik ke topik. Ini soal uprak untuk siswa-siswa saya.
Soal PKWU. Aspek: Pengolahan makanan fungsional. Buatlah design thinking untuk produk pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang usaha.

Pedoman penskoran

Dan ini contoh beberapa karya mereka

Sederhananya, saya menjelaskan design thinking kepada anak-anak seperti ini.

Ada 4 (5 bahkan lebih) tahapan design thinking. Tetapi saya cukup mengambil 4 saja. Tahapan design thinking bisa dimulai dari mana saja. Namun agar lebih mudah kita mulai dari tahapan seperti di bawah ini ya. Oya, dalam tahapan pengujian, design thinking bisa dilakukan secara berulang dan dapat dimulai dari langkah yang mana saja.

Karena pelajaran kita PKWU, maka kita akan menempatkan diri sebagai pelaku bisnis untuk mengambil keputusan. Jangan lupa, design thinking adalah cara kreatif dan inovatif untuk memecahkan sebuah masalah.

Tahapan design thinking

  1. Empati, pada tahap ini kamu dapat mengumpulkan informasi melalui pengamatan, data atau melakukan wawancara. Pada tahap ini, kamu menuliskan fakta yang kamu temui atau data yang kamu peroleh.
  2. Define, adalah masalah yang dapat kamu temukan di kondisi empati. Masalah itu boleh lebih dari satu.
  3. Ideate, di sini kamu mencantumkan solusi yang ingin ditawarkan untuk masalah yang telah kamu tuliskan di tahap define. Solusi boleh satu atau lebih jika ide produkmu bisa menyelesaikan semua masalah tersebut. Tuliskan solusi yang ingin kamu eksekusi di urutan teratas (jika lebih dari satu).
  4. Prototype. Untuk produk barang maka cukup dibuatkan sketsanya. Untuk produk jasa buatkan alurnya. Misal: produk aplikasi. Buat flow chart cara penggunaan aplikasi tersebut.

    Sebagai contoh:

Empati
Saya mengamati di sebuah sekolah banyak anak bermain sepak bola menggunakan botol kemasan air

Define
Anak-anak bermain sepak bola menggunakan botol kemasan itu sangat berbahaya, bukan? Kira-kira masalahnya apa mereka menggunakan botol kemasan air sebagai bola? Mereka menggunakan botol kemasan air karena tidak mempunyai bola. (catatan: yang ditebalkan itu adalah masalah yang kamu temui di kondisi empati)

Ideate
Bikin bola, beli bola atau sewa bola (list berdasar prioritas produk yang akan kamu buat. Sebagai pelaku bisnis tentunya kamu memilih pilihan ide yang memiliki nilai lebih dan menghasilkan donk, yaitu bikin bola). Mengapa bikin bola? Jelaskan pertimbangan dari keputusanmu sebagai pelaku bisnis di sini.

Prototipe
Gambar solusi (ide produk) yang kamu ingin tawarkan sebagai pelaku bisnis

Hmm, apakah design thinking bisa diterapkan di mata pelajaran lainnya? Tentu saja bisa. Anda cukup menentukan peran apa yang ingin siswa Anda lakoni. Peran akan menentukan solusi yang akan diambil. Misal, apakah perannya sebagai pelaku bisnis, ibu rumah tangga, insinyur, mahasiswa, dan lainnya. Sebagai contoh, diberikan data mengenai jumlah sampah plastik yang ada di lautan. Solusi yang diberikan pasti berbeda-beda tergantung peran yang dilakoni oleh setiap orang.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat 🙂

Pertemuan 1 (Web Developer) #PJJ 2021

Aspek: Pengolahan Makanan (Kelas XI: Makanan Internasional, Kelas XII: Makanan Fungsional)

Kelas: XI dan XII

Kompetensi Inti:

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar: (kelas XI)

3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 

4.7 Mengolah/membuat makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

3.8 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani

4.8 Menyusun laporan kegiatan usaha  pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani

Kompetensi Dasar: (Kelas XII)

3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang

3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan fungsional berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 

4.7 Mengolah/membuat makanan fungsional berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

3.8 Mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan fungsional

4.8 Menyusun rencana pengembangan usaha pengolahan makanan fungsional

3.9 Menganalisis media promosi produk usaha pengolahan makanan fungsional

4.9 Merancang media promosi produk usaha pengolahan makanan fungsional

Untuk kelas XI, saya memilih 3 KD dan untuk kelas XII ada 4 KD yang saya pilih untuk semester genap 2021 di masa PJJ. Pada semester ini, materi baru yang saya berikan adalah membuat situs sebagai sarana media promosi sekaligus laporan kegiatan usaha setiap kelompok.

Kompetensi 3.6, siswa ditugaskan untuk menyusun perencanaan usaha, seperti biasa membuat tahapan ide produk menggunakan design thinking dan membuat rencana bisnis menggunakan model kanvas.

Kompetensi 3.7, Siswa membuat video rekaman pengolahan salah satu menu makanan atau minuman yang diproduksi (diolah) dan diupload di media sosial.

Kompetensi 3.8, Siswa membuat laporan kegiatan usaha yang telah mereka lakukan ke dalam situs (yang dibuat sendiri menggunakan pemrograman HTML, CSS, dan javascript). (catatan: untuk Bapak Ibu Guru yang mengajar di matpel lain bisa menugaskan siswa membuat laporan kegiatan usaha di blog menggunakan blogger atau wordpress.com yang lebih mudah penggunaannya dan cukup familiar untuk peserta didik. Mereka bisa mengeksplorasi sendiri).

Kompetensi 3.9, Siswa kelas XII sekaligus menggunakan halaman situs laporan kegiatan usahanya sebagai media promosi.

Berikut adalah slide 1 dan video tutorial pembuatan halaman situs. Semoga bermanfaat.

https://youtube.com/watch?v=X82gckKnh2w

Semester Genap 2020-2021

Kelas: XII

Aspek: Pengolahan

Kompetensi Dasar (Pengetahuan)

3.1 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

Kompetensi Dasar (Keterampilan)

4.1 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

Semester genap 2021 semua sekolah di DKI Jakarta disarankan untuk masih melakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Berikut ini adalah pembelajaran PKWU yang akan saya terapkan kepada siswa-siswa saya, yaitu mengenalkan pada mereka profesi masa depan yang bisa mereka pilih kelak. Apa itu? Web developer. Penjelasan mengenai pengertian web developer ada di posting sebelumnya ya. Web developer termasuk ke dalam pilihan karir yang menjanjikan di masa depan loh. Nggak percaya? Coba lihat di sini.

sumber: https://www.instagram.com/p/CGNA7CPgHDi/

Di sini mereka akan membuat laporan kegiatan usaha yang telah mereka lakukan dalam format online, tepatnya membuat situs profil perusahaan. Oleh karena itu, sebelum masuk ke dalam ranah pemrograman, siswa akan dibagi ke dalam kelompok, Setiap kelompok harus mempersiapkan 1 folder untuk menyimpan semua berkas (file) untuk kelengkapan situs company profile mereka nantinya.

Tahapan yang dilakukan siswa

  1. Membuat perencanaan usaha menggunakan design thinking untuk menggali ide produk dan membuat rencana usaha dengan model bisnis kanvas.
  2. Membuat logo, merancang filosofi logo, menentukan visi dan misi perusahaan (untuk halaman pertama web).
  3. Membuat narasi tentang anggota kelompok dan pembagian tugas setiap anggota kelompok (untuk halaman kedua web).
  4. Membuat produk dan mendokumentasikannya ke dalam foto dan video (IGTV, youtube), membuat daftar menu (untuk halaman ketiga web)
  5. Mempelajari HTML, CSS dan javascript untuk memasukkan semua file yang telah disusun di atas.
  6. Melakukan uploading web ke free web hosting.
  7. Tadaaa…. situs company profile telah tayang 🙂

Sebagai contoh, silakan lihat contoh company profile ibu guru di sini ya 🙂

Semester Genap – Let’s Start Coding, kids :)

Seperti kalian ketahui, dunia berubah dengan sangat cepat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Robotisasi dan otomatisasi bermunculan. Oleh karena itu manusia dituntut untuk dapat lebih memaksimalkan otaknya untuk berpikir logis dengan data, terstruktur dan sistematis (yang merupakan konsep dasar berpikir komputasi). Nah, cara untuk melatih otak kita berpikir komputasi adalah melalui pemrograman.

Di semester ganjil ini kalian akan belajar menjadi seorang web developer. Apa itu web developer? Dikutip dari sini, web developer atau pengembang web adalah mereka yang bekerja untuk merancang, membuat, dan memelihara situs web dan aplikasi web. Jadi bisa diartikan pengembang web adalah seseorang yang berhubungan dengan pembuatan suatu website.

Pengembang web dibagi menjadi tiga yaitu Frontend, backend, dan fullstack.

Frontend Web Developer adalah pengembang web yang bertugas mendesain dan membangun antarmuka web. Frontend developer juga bertanggung jawab dalam membangun bagian interface dari sisi user.  Seorang Frontend Developer harus menguasai beberapa bahasa pemrograman, dan hal ini hukumnya wajib. Apa saja sih yang harus dikuasai Front End Developer? Yang pertama yaitu HTML, kemudian CSS dan Javascript

Backend Web Developer adalah seseorang yang bertugas mengelola bagian sisi dalam website seperti server, aplikasi dan database. Seorang backend developer bertugas melakukan perhitungan, menyimpan data pengguna, memproses form pendaftaran, dan lain sebagainya. Seorang Backend Developer harus menguasai beberapa bahasa pemrograman, Apa saja sih yang harus dikuasai Front End Developer? Bahasa programmer yaitu PHP, Python, NodeJS, SQL dan beberapa bahasa pemrograman lainnya seperti Ruby.

Fullstack Web Developer adalah pengembang web yang bertugas membuat sisi luar dan dalam website. Jadi fulstack developer harus menguasi frontend dan backend sekaligus. Menjadi seorang fullstack developer itu sulit, Dengan adanya NodeJS tadi pekerjaan fullstack developer menjadi lebih dipermudah. Bahkan survey yang dilakukan di Stackoverlow bahwa javascript paling banyak digunakan baik untuk frontend, backend maupun fullstack developer.

Nah, sebagai langkah awal kita akan belajar menjadi seorang frontend web developer.

Lalu, apa hubungannya dengan PKWU? Ada donk :). Kalian akan membuat situs company profile. Contohnya bisa lihat di sini ya.

Oke, kita lanjut besok lagi ya 🙂

Laporan Tugas Individu atau Kelompok #Content Creator

Untuk membuat proyek Content Creator ini siswa membuat rancangan terlebih dahulu. Pembuatan rencana ini dimulai dari pemilihan anggota, pembagian tugas setiap anggota kelompok, rancangan design thinking untuk program pertama yang akan dikerjakan, pemilihan konten sampai hasil.

Berikut adalah contoh laporan individu atau kelompok dari beberapa kelas.

Karya Siswa – Content Creator

Jadi, di masa PJJ ini saya memilih aspek Rekayasa untuk mengajarkan PKWU. Di kelas XII, aspek rekayasa membahas tentang profesi dan jasa profesi.

3 KD yang saya ajarkan adalah: Perencanaan usaha (Design thinking dan model bisnis), Sistim produksi (Alur Kerja karya Digital), dan Pemasaran.

Nah, content creator adalah profesi yang muncul di era digital. Mengapa memilih content creator? Karena inilah profesi yang akan dan sudah banyak bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Ok, maka, berikut ini adalah beberapa karya siswa.

Kelas XII MIPA 3

  1. Cover Lagu, Akhmad Faris Haykal
  2. vertrouwen: IG dan Blog.
  3. Hexatalks
  4. Fajar Ezra
  5. Talkingtalking21
  6. Anuswara, Spotify
  7. Podcast Pelajar Kece, Spotify

  1. Da’babys
  2. ExExwan
  3. TheGoldenGang
  4. WahMusik
  5. GenzetTheFirst. Gen.Zet

XII IPS 1

  1. Medellasla, Podcast: Medellasla
  2. Allsoundsgood
  3. Sahwahita71
  4. SambilNgopi
  5. unordinary.20
  6. GenzetTheFirst. Gen.Zet
  7. Writer’s Note

XII IPS 2

  1. LintasKasih
  2. PopCornnyaKak
  3. QuarantineBuddy
  4. MelodynSunshine, IG
  5. Ulrichkitchen
  6. exquisite

XII IPS 3

  1. TulangRusukBerbicara
  2. Kampuslogy
  3. nu.ragaaa
  4. Pillow101talk
  5. songxposed
  6. madebyalfs
  7. Math Ambisious
  8. Adolescente71
  9. KisahKitaBersama

Content Creator

Mata Pelajaran: PKWU (PJJ)

Aspek: Kerajinan, Pengolahan Makanan, Budidaya, Rekayasa

Proyek 1 untuk siswa kelas XI di semester ganjil tahun ajaran 2020-2021 ini adalah menjadi seorang content creator. Content creator adalah sebuah profesi yang membuat suatu konten, baik tulisan, gambar, video, suara atau gabungan dari 2 atau lebih materi. Konten-konten tersebut dibuat untuk media, terutama media digital seperti youtube, snapchat, instagram, wordpress, blogger, dan lain-lain.

Teknis pengerjaan:

  1. Bagi menjadi 6 kelompok.
  2. Setiap kelompok boleh memilih berbagai platform yang ada, seperti podcast, youtube, instagram, whatpadd, dan lain-lain.
  3. Setiap kelompok merancang konten yang telah disepakati bersama yang akan dibuat dalam platform mereka. Setiap anak dalam kelompok berbagi tugas untuk menayangkan dan mempromosikan konten yang akan ditayangkan dalam platform. Sebagai contoh: Laporan di bawah ini dibuat dalam format dokumen dan cukup dibuat satu untuk mewakili satu kelompok dan diunduh di Tugas Laporan Classroom)

Kelompok (beri nama kelompok)

Kelas: XI …

Anggota: ….

Projek: Tokoh Entrepreneurs (membuat konten wawancara dengan seorang tokoh wirausaha di IGTV)

Menuliskan latarbelakang memilih konten yang akan ditayangkan (paparkan dalam format Design Thinking). Contoh: Empati (Di masa pandemi covid anak sekolah banyak yang belajar dari rumah. Mereka memiliki banyak waktu untuk belajar dan melakukan banyak kegiatan positif, namun kebanyakan dari mereka merasa bosan dan memilih tidur atau bermain HP). Define (Mereka bosan karena mereka tidak tahu bagaimana menggunakan dan memanfaatkan smartphone untuk memperoleh ilmu dan wawasan). Ideate (Membuat acara atau kegiatan yang menarik anak sekolah untuk memperoleh ilmu dan keterampilan yang bermanfaat). Solusi (Salah satunya adalah mewawancarai tokoh wirausaha untuk memberikan bekal keterampilan berwirausaha sebagai alternatif untuk memanfaatkan waktu secara positif dan berdaya guna).

Pembagian Tugas:

Rania: membuat skrip wawancara

Amelia: moderator

Faris: menghubungi nara sumber

Haris: membuat media promosi dan mengupload di akun medsos

Deri: mengedit video (laporan di akhir projek wawancara)

Selanjutnya, setiap anak dalam kelompok bertanggungjawab membuat laporan mereka sendiri sesuai jobdesk dan mengunduh laporan mereka di laman Paddlet. Contoh:

Rania dan Amelia, mengunggah skrip wawancara dan profil tokoh. Skrip boleh dibuat dalam format dokumen atau audio.

Faris, mengunggah screenshot atau rekaman ketika menghubungi nara sumber.

Haris, mengunggah media promosi misalnya e-flyer yang dibuat serta link akun yang digunakan untuk mempromosikan acara tersebut.

Deri: mengunggah video yang telah diedit atau link dari video yang berisi acara yang telah dilaksanakan.

Ketika satu kelompok mengerjakan proyeknya, maka anak lain di dalam kelas tersebut harus turut membantu untuk men-share projek kawan lainnya. Setiap anak harus melaporkan bukti screenshot dukungan mereka di Tugas Classroom. Contoh: screenshot promosi di akun media sosial setiap anak. Dan screenshot ketika kegiatan berlangsung, turut hadir menyimak. Demikian juga ketika minggu depan kelompok lainnya yang mendapat giliran.

Demikian nak. Semoga ilustrasi yang Ibu berikan bisa membantumu untuk mulai merancang konten-konten yang bernilai postif di dunia maya (terutama membantu kawan-kawan seusia yang barangkali kesulitan memahami materi di dalam pembelajaran di sekolah). Ayo penuhi dunia maya dengan konten-konten yang bermanfaat dan bisa menebarkan kebaikan.

Menjadi Seorang Content Creator

Mata Pelajaran: PKWU (PJJ)

Aspek: Rekayasa

Proyek 1 untuk siswa kelas XII di semester ganjil tahun ajaran 2020-2021 ini adalah menjadi seorang content creator. Content creator adalah sebuah profesi yang membuat suatu konten, baik tulisan, gambar, video, suara atau gabungan dari 2 atau lebih materi. Konten-konten tersebut dibuat untuk media, terutama media digital seperti youtube, snapchat, instagram, wordpress, blogger, dan lain-lain.

Teknis pengerjaan:

  1. Boleh dilakukan secara individu atau kelompok.
  2. Setiap anak atau kelompok boleh memilih berbagai platform yang ada, seperti podcast, youtube, instagram, whatpadd, dan lain-lain.
  3. Setiap minggu setiap anak atau kelompok merancang konten yang akan dibuat dalam platform mereka. Setiap anak dalam kelompok berbagi tugas untuk menayangkan dan mempromosikan konten yang akan mereka tayangkan dalam platform. Sebagai contoh: Laporan di bawah ini dibuat dalam format dokumen dan cukup dibuat satu untuk mewakili satu kelompok dan diunduh di Tugas Laporan Classroom)

Kelompok (beri nama kelompok)

Kelas: XII …

Anggota: ….

Projek: Membuat konten wawancara dengan seorang tokoh di IGTV

Menuliskan latarbelakang memilih konten yang akan ditayangkan (paparkan dalam format Design Thinking). Contoh: Empati (Banyak remaja mengidolakan Maudy Ayunda). Define (Mereka menyukai Maudy karena melihat sosoknya yang tidak hanya cantik namun juga cerdas). Ideate (Membuat acara atau kegiatan yang melibatkan kepopuleran Maudy). Solusi (Mewawancarai Maudy untuk menarik peserta atau follower)

Pembagian Tugas:

Rania: membuat skrip wawancara

Amelia: moderator

Faris: menghubungi nara sumber

Haris: membuat media promosi dan mengupload di akun medsos

Deri: mengedit video (laporan di akhir projek wawancara)

Selanjutnya, setiap anak dalam kelompok bertanggungjawab membuat laporan mereka sendiri sesuai jobdesk dan mengunduh laporan mereka di laman Paddlet. Contoh:

Rania dan Amelia, mengunggah skrip wawancara dan profil tokoh. Skrip boleh dibuat dalam format dokumen atau audio.

Faris, mengunggah screenshot atau rekaman ketika menghubungi nara sumber.

Haris, mengunggah media promosi misalnya e-flyer yang dibuat serta link akun yang digunakan untuk mempromosikan acara tersebut.

Deri: mengunggah video yang telah diedit atau link dari video yang berisi acara yang telah dilaksanakan.

Demikian nak. Semoga ilustrasi yang Ibu berikan bisa membantumu untuk mulai merancang konten-konten yang bernilai postif di dunia maya. Ayo penuhi dunia maya dengan konten-konten yang bermanfaat dan bisa menebarkan kebaikan.