Category Archives: Kerajinan

Aspek Kerajinan Kelas X

Semester genap telah berakhir. Pilihan aspek untuk kelas X dalam mata pelajaran PKWU semester genap kemarin adalah Kerajinan, dengan tema Kerajinan inspirasi artefak atau objek budaya lokal dan material.

Pengertian dari kerajinan berdasarkan inspirasi artefak/benda atau objek budaya lokal ini sendiri dapat ditemui pada pakaian daerah, wadah tradisional, dan sebagainya.

    Berikut ini adalah tahapan kegiatan siswa selama proses pembelajaran di semester genap.

  1. Perencanaan usaha
    Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok membuat perencanaan usaha dengan
    menggunakan tools model bisnis lean canvas.
  2. Sistem Produksi
    Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat produk kerajinan
    dengan tema inspirasi artefak. Siswa juga mulai membuat dan memproduksi produk
  3. Perhitungan Biaya
  4. Pemasaran
    Siswa membuat toko online
  5. Laporan dan evaluasi
    Siswa membuat laporan kegiatan usaha dengan membuat slide presentasi dan pembuatan situs web berisi
    company profile perusahaan yang ditayangkan melalui internet.
  6. Tahapan proses belajar dalam foto dapat dilihat di bawah ini.

    Model bisnis lean canvas

    Pembuatan Produk

    Produk

    Pemasaran
    Pemasaran dilakukan melalui offline dan online. Untuk offline dipamerkan dan dijual pada acara pameran kewirausahaan atau pentas seni di sekolah.

    Pemasaran online melalui pembuatan toko online dan membangun web perusahaan sendiri
    Menyusul. Kelas X ditunggu tugas web nya ya.

Kerajinan Bahan Limbah Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Bangun dua dimensi adalah bangun datar yang memiliki luas dan keliling. Atau bangun yang hanya terlihat dari dua arah atau dua sisi.
Macam bangun datar antara lain persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran genjang, dan lain-lain.

Sementara bahan limbah bangun datar contohnya adalah kardus, wadah bekas semen, plastik, kertas.

Beberapa contoh kerajinan bahan limbah bangun datar adalah membuat aksesori seperti magnet, gantungan kunci, bros, pin, dan lain-lain. Bahan limbah yang akan digunakan dalam pemelajaran ini adalah plastik kemasan bekas dengan kode P6.

contoh produk

dokumentasi: dari sini. dokumentasi: dari sini.

Contoh produk lainnya adalah bookmark dengan origami. Untuk origami dapat menggunakan kertas koran.

dokumentasi: dari sini dokumentasi: dari sini.

Sablon

Untuk pembuatan sablon dengan media kain dapat dilihat pada tulisan-tulisan yang lalu di blog ini. Salah satunya di sini.

Sablon pada media keramik menggunakan cara yang sedikit berbeda. Penerapan sablon pada keramik dapat diaplikasikan pada benda seperti mug, pot, dan lainnya. Jika pembuatan sablon dengan media kain menggunakan t-shirt transfer paper maka sablon dengan media keramik menggunakan kertas decal.

Mengapa menggunakan kertas decal? Karena dalam praktek pembuatan sablon di mug ini tidak mengggunakan mesin press. Mudah-mudahan suatu hari nanti sekolah bisa membeli alat ini :). Namun keterbatasan tidak semustinya menjadi penghalang, bukan? Jadi, mari kita cari cara lain yang lebih murah dan juga mudah.

Kertas decal yang digunakan sebaiknya kertas decal khusus sublime, art paper dan pigment. Transfer paper decal ini permukaannya dilapisi lem yang akan terlepas bila dimasukkan ke dalam air. Namun bagian atas kertas ini harus dilapisi varnish terlebih dahulu. Lapisan varnish ini lalu bisa dipindah ke media apa saja yang permukaannya halus dan tidak meresap, seperti: gelas, mug, keramik, kayu, peralatan rumah tangga, lilin hias, mainan anak-anak dari plastic, peralatan pancing ikan, mobil, sepeda motor, helm, pigura, sampul buku atau sampul album, sabun, metal (besi, baja, aluminium) dan lainnya.

Cara pembuatan:
1. Buat gambar atau motif untuk desain mug.
2. Cetak dengan kertas decal.
3. Gunting gambar. Semprotkan desain gambar dengan menggunakan lear acrylic sealer. Lakukan di tempat yang berventilasi baik dan tahan penyemprotan kira-kira 12 inci jauhnya dari posisi kertas.
4. Terapkan beberapa lapisan tipis penyemprotan bertahap pada gambar untuk mengamankan tinta ke water decal paper. Hindari penyemprotan tebal sekaligus pada gambar.
5. Tempatkan decal ke dalam mangkuk air untuk sekitar 5 detik. Kalau menggunakan transfer paper asli tidak sampai 1 menit gambar akan terkelupas licin dari kertasnya.
6. Tempelkan pada permukaan mug. Sesuaikan gambar agar pas pada posisi mug saat masih basah agar mudah digeser.
7. Selesai.

ini contoh produk sablon mug
.

sumber tulisan diadaptasi dari: sini.

Kerajinan Decoupage

Decoupage adalah seni menghias benda menggunakan potongan kertas bermotif, kertas majalah, kertas decoupage dan tissue makan dengan bahan dasar tambahan seperti lem, cat, dan varnish.

Kata decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper” yang artinya “memotong”. Seni ini muncul di negeri China pertama kali pada abad 12 lalu dibawa dan berkembang di Eropa sejak abad ke-17.

Jenis decoupage:
1. Flat, dimana motif-motif kertas dipotong kemudian di lem pada suatu permukaan benda lalu di-vernish sehingga menyatu dengan media yang ditempelinya.
2. 3 D Decoupage, metode alternatif dimana memberikan volume sehingga hasil akhir ada dimensinya.

Teknik decoupage dapat diaplikasikan dalam berbagai media. Sesuatu yang sederhana bisa disulap dan didaur ulang menjadi sesuatu yang unik, gaya shabby, vintage, atau gaya kekinian yang sangat menawan.

contoh: wadah tradisional


dokumentasi: dari sini.


dokumentasi: dari sini.

dokumentasi: dari sini.


dokumentasi: dari sini.

sumber: 55 Kreasi Decoupage Dalam Berbagai Media. Iva Hardiana. PT Gramedia Pustaka Utama.

Produk Prakarya Semester Genap

Untuk semester genap, pilihan aspek produk prakarya untuk kelas X yang akan dibuat adalah:

1. Kerajinan
Kerajinan inspirasi artefak atau objek budaya lokal dan material.

Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Bahan kadangkala digunakan untuk menunjuk ke pakaian atau kain.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah – yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.(sumber: dari sini)

Contoh produk: kerajinan decoupage yang menggunakan material gelas (kaca), kayu yang diaplikasikan ke dalam objek budaya lokal seperti tas atau dompet anyaman (bambu), nampan dan wadah tradisional lainnya.
Kerajinan sablon dengan media kain atau keramik.

2. Budidaya
Budidaya tanaman hias
(Materi: cara perbanyakan tanaman (stek atau cangkok), pembuatan kompos, pupuk cair, pestisida nabati, dan biogas)

Untuk kelas XI pilihan aspek produk prakarya adalah:
1. Kerajinan bahan limbah berbentuk bangun datar
Contoh produk: aksesori (magnet, gantungan kunci) dari bahan plastik dengan simbol P6; produk pembatas halaman dari kertas bekas (origami)

2. Budidaya
Tanaman pangan (sayur hidroponik)

Contoh produk hanya berupa praktik bersama di kelas. Aplikasi pada produk lainnya dibebaskan sepanjang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada aspek tersebut.

Untuk penerapan pada bidang IT maka baik kelas X dan XI akan melanjutkan pembuatan toko online serta aplikasi toko online di telepon genggam.
Setiap kelompok juga akan membuat web profile perusahaan dengan menggunakan HTML 5, CSS dan JavaScript sampai tayang di internet.

Nah, untuk pilihan aspek produk prakarya, yang mana yang akan kalian pilih? 🙂

Seni Kriya Ikat Celup

Ikat celup atau tie dye adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Di beberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti pelangi atau cinde (Palembang), tritik atau jumputan (Jawa), serta sasarengan (Banjarmasin). Teknik ikat celup sering dipadukan dengan teknik lain seperti batik. (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ikat_celup)

Atau mudahnya, tie dye adalah teknik pembuatan motif sekaligus pewarnaan dengan teknik ikat celup.

Motif yang dihasilkan dari teknik ikat celup ini sangat beragam tergantung kepada pola dan cara mengikat kain dan pewarnaannya.

Mengenai kegiatan belajar ikat celup dapat dibaca di tulisan sebelumnya di sini.

Berikut ini adalah hasil kreasi siswa kelas X.
1444998024566

1445003987968

image

image1

image3

Sablon Digital

Untuk paparan mengenai sablon digital dapat dilihat di artikel sebelumnya di sini dan di sana. Sementara untuk info tambahan dapat di-klik di sini.

Baca baik-baik persyaratan dan tahapan pembuatan sablon digital. Untuk slide pembelajaran mengenai pembuatan produk sablon digital dapat dilihat di bawah ini.

Desain kaos atau produk dengan motif ragam hias untuk sablon dapat dilihat di slide di bawah ini sebagai contoh.

Proses, Teknik, dan Alat Kerajinan Tekstil

Proses pembuatan kerajinan tekstil terdiri atas beberapa tahapan. Pertama, proses serat atau benang menjadi kain, lalu kain menjadi kerajinan tekstil, seperti busana, tas, dompet, dan lain-lain. Terakhir, untuk menambah fungsi tertentu pada kerajinan tekstil dapat ditambahkan aksesori baik berupa kancing, ristleting dan lain-lain sehingga menghasilkan kerajinan tekstil yang siap digunakan. Atau pun untuk menambah nilai estetis atau keindahan pada kerajinan tekstil tersebut dapat juga ditambahkan teknik pewarnaan.

Teknik pewarnaan tidak hanya dapat dilakukan pada proses finishing namun juga bisa dilakukan pada tahap awal yaitu pada serat/benang, atau kain. Pewarnaan pada benang dilakukan dengan pencelupan serat/benang. Sementara pada tekstil polos pewarnaan dilakukan dengan pencelupan 1 warna dan untuk menghasilkan tekstil dengan motif tertentu pewarnaan dilakukan dengan teknik ikat dengan beberapa kali pewarnaan. Pewarnaan pada kain atau tekstil dapat menggunakan teknik rintang warna, seperti teknik batik atau jumputan, teknik print seperti cap, sablon, atau digital printing serta teknik lukis.

Pada pertemuan 1 untuk materi Proses, Teknik, dan Alat Kerajinan Tekstil ini siswa akan belajar mendesain dengan efek ikat celup yang diaplikasikan pada berbagai macam produk tekstil seperti kaos, tas, sarung bantal, dan lain-lain. Namun pada pertemuan ini siswa akan belajar mendesainnya melalui komputer. Pertemuan berikutnya, siswa akan mempraktikkan proses pembuatan ikat celup di berbagai ragam produk kerajinan tekstil.

Materi berupa slide dapat dilihat di bawah ini.

Berikut ini adalah hasil desain ikat celup untuk produk kerajinan tekstil karya siswa.
IT skill: Textur, watercolor, ikon caligraphy, clipset
td1

td2

Karya siswa lainnya silakan lihat di sini

Desain Kemasan

Pertemuan: 5
Materi: Desain Kemasan Kerajinan Tekstil

Jika di pertemuan sebelumnya siswa telah mempraktikkan pembuatan desain produk kerajinan tekstil dengan menggunakan bantuan perangkat TIK, maka di dalam pertemuan ini siswa akan mempraktikkan pembuatan desain kemasan untuk produk kerajinan tekstil dengan menggunakan keterampilan tangan, salah satunya dengan cara melipat kertas (origami). Namun demikian siswa dibebaskan berkreasi dengan alat dan bahan lain.

Untuk pengingat bisa ditambahkan slide materi desain produk kerajinan tektil yang bisa diunduh di sini.

Sementara slide untuk pertemuan 5 dapat dilihat di bawah ini.

Aktivitas:
Siswa akan bekerja secara kelompok. Setiap kelompok membuat desain kemasan dengan menggunakan kertas origami atau kertas manila. Sebelumnya siswa dapat browsing dan mempelajari bentuk kemasan yang ingin dibuat. Semua kegiatan dari pembuatan pola dilakukan di ruang kelas pada jam pelajaran Prakarya.

Berikut ini adalah contoh desain yang dibuat gurunya. Bikinan muridnya pasti lebih bagus dari ini donk 🙂

IMG_1810