Category Archives: PKWU

Pertemuan 1: Kerajinan #2018

Kelas: X
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Kerajinan

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha
4.1 Mengidentifikasi karakteristik wirausaha berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha

3.2 Memahami perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda (misal: cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat) yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran

4.2 Menyusun perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda (misal: cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat ) yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran

Pada pertemuan ini setelah Guru menjelaskan mengenai pembelajaran PKWU serta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini maka ditentukan aspek yang akan dipelajari yaitu Kerajinan.

Seperti telah dipaparkan dalam silabus maka materi untuk kerajinan di semester ganjil kelas X adalah kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda.

Setelah siswa mengetahui topik utama yang akan dipelajari maka siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 6 anggota, yaitu:
1. CEO (Chief Executive Officer)
2. COO (Chief Operational Officer)
3. CTO (Chief Technical Officer)
4. CMO (Chief Marketing Officer)
5. CFO (Chief Financial Officer)
6. wakil penjualan

Pada pertemuan ini setiap kelompok juga diingatkan untuk membuat dokumentasi setiap pertemuan. Dokumentasi yang disertai dengan narasi ini harus dicatat dalam sebuah buku jurnal harian. Selain itu setiap kelompok juga mempersiapkan buku keuangan yang berisi catatan untuk setiap pengeluaran yang dikeluarkan dalam kegiatan pembelajaran, semisal biaya untuk membeli kertas gambar, sampai biaya pembuatan produksi produknya.
Siswa juga ditugaskan untuk mencari sumber dana sendiri. Sumber dana bisa diperoleh melalui penjualan botol bekas minuman, mengumpulkan majalah atau koran bekas, dan lain-lain.

Lanjut ke pertemuan berikutnya, Guru menceritakan kisah pelaku wirausaha. Guru meminta siswa mengidentifikasi karakter wirausahawan yang ada pada contoh pelaku wirausaha.

Pertemuan 1: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
4.1 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

Pada pertemuan ini setelah Guru menjelaskan mengenai pembelajaran PKWU serta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini maka dilakukan voting untuk memilih satu aspek dari 4 aspek yang ada dalam PKWU, yaitu Keterampilan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan maka pilihan jatuh pada aspek Pengolahan makanan.

Seperti telah dipaparkan dalam silabus maka materi untuk pengolahan makanan di semester ganjil kelas XI adalah pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani.

Setelah siswa mengetahui topik utama yang akan dipelajari maka siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 6 anggota, yaitu:
1. CEO (Chief Executive Officer)
2. COO (Chief Operational Officer)
3. CTO (Chief Technical Officer)
4. CMO (Chief Marketing Officer)
5. CFO (Chief Financial Officer)
6. wakil penjualan

Pada pertemuan ini setiap kelompok juga diingatkan untuk membuat dokumentasi setiap pertemuan. Dokumentasi yang disertai dengan narasi ini harus dicatat dalam sebuah buku jurnal harian. Selain itu setiap kelompok juga mempersiapkan buku keuangan yang berisi catatan untuk setiap pengeluaran yang dikeluarkan dalam kegiatan pembelajaran, semisal biaya untuk membeli kertas gambar, sampai biaya pembuatan produksi produknya. Siswa juga ditugaskan untuk mencari sumber dana sendiri. Sumber dana bisa diperoleh melalui penjualan botol bekas minuman, mengumpulkan majalah atau koran bekas, dan lain-lain.

Sementara ini dulu, lanjut ke pertemuan berikutnya.

Media Promosi & Evaluasi Kegiatan Usaha

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.9 Menganalisis startegi promosi produk usaha bidang konversi energi.
4.9 Melakukan promosi produk usaha bidang konversi energi.

3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha bidang konversi energi
4.10 Menyusun laporan kegiatan usaha bidang konversi energi

Untuk KD 3.10 diimplementasikan dalam bentuk aplikasi atau game yang dilampirkan di dalam media promosi dalam bentuk kode QR.

Berikut adalah contoh karya siswa

Tugas Akhir Kelas X dan XI

Untuk kelas X dan kelas XI, mengingatkan kembali tugas akhir. Tolong semua tugas sudah dituntaskan dalam minggu ini.

Kelas X tugas yang harus dikumpul:
1. Posting promosi produk di IG. Mention Ibu dan jangan lupa tuliskan nama anggota dan kelas. Lihat tugas kelompok kawanmu yang sudah mengumpulkan di sini.
2. Poster atau media promosi offline, disertai lampiran kode QR yang berisi link untuk kuis atau game di dalam poster.
3. Kumpulkan buku jurnal harian offline di meja ibu ya.

Kelas XI
1. Posting produk konversi energi di IG. Mention Ibu dan jangan lupa tuliskan nama anggota dan kelas. Lihat tugas kelompok kawanmu yang sudah mengumpulkan di sini.
2. Poster atau media promosi offline, disertai lampiran kode QR yang berisi link untuk kuis atau game di dalam poster.

Pemasaran Tanaman Hias

Kelas: X
Aspek: Tanaman hias
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.9 Menganalisis pemasaran produk usaha budidaya tanaman hias secara langsung
4.9 Memasarkan produk usaha budidaya tanaman hias secara langsung

Berikut ini adalah karya siswa yang telah mengumpulkan tugas mereka.

Haloo pasti kalian bingung kann tanaman apa diatas ❓❓ Jadii tanaman diatas adalah Tillandsia ionantha 🌿🌿 Tanaman ini adalah tanaman asli meksiko, yang kemudian masuk le Indonesia pada akhir tahun 90′ ⠀ Tillandsia memiliki penampilan yang menarik 😆😆 ⠀ Bahkan warna dari batang ke akar berwarna warni lohhh 🌈 ⠀ Berikut manfaat dari Tillandsia ✔️ Bisa menambah estetika ruangan 💯 ✔️Bisa mempersegar ruangan 🍃 ✔️Tidak butuh disiram setiap hari [cocok untuk kamu para pekerja!] ⠀ Wihh mancay juga kan manfaatnya 😄 ⠀ ⠀ Selain itu, kami menggunakan bahan packaging dari kertas sehingga ramah lingkungan dan mudah terurai♻️ ⠀ Jika kalian membeli produk Tillandsia kami, kalian juga akan mendapatkan panduan merawat Tillandsia loh🤩[foto terakhir]

A post shared by Flolis by Suvarnadvipa (@flolisbysc) on

Karya Siswa Kelas XI MIPA 1 s.d 4

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.9 Menganalisis startegi promosi produk usaha bidang konversi energi.
4.9 Melakukan promosi produk usaha bidang konversi energi.

Berikut ini adalah karya siswa yang telah mengumpulkan tugas mereka.
Video produk ada di slide postingan setiap kelompok.

Hallo!✋👋 Kami dari Got&Troove ingin memperkenalkan Cup warmer dengan tenaga surya. . Kenapa cup warmer? Karena orang Indonesia banyak yang menyukai minuman panas. . Terus kenapa pake panel surya ? kan udah ada yang pakai listrik? Nah ini, di daerah daerah tertentu listrik masih susah didapatkan, ketika kita ingin berpergian menjelajah alam, pasti sangan sulit untuk menemukan listrik, dengan panel surya ini kamu bisa memakainya dimanapun. Gimana sih cara pakainya ? gampang banget, kamu tinggal taro cup warmernya di tempat yang ada sinar matahari, pastiin kalo panel suryanya terkena sinar. Tinggal tunggu beberapa menit, dan cup warmer kamu sudah hangat! . Product by : GOT&TROOVE XI MIPA 3 pembina : @enggard . Our worker; @nadhilahns (nadhilah), @azhr.chika (chika), @ichaqadira (maritza), @safirakmalia (safira), @deyaandriani (deya), @steamedhedgehog (vania).

A post shared by got & troove (@got.andtroove) on

🎪MINIATUR PASAR MALAM🎪 Haloo semuanya, kami dari SGM (smart good miracle✨) Nahh kita mau ngasih tau tentang inovasi kami nih. inovasi kami ini ada sangkut pautnya sama pasar malam yang lagi hits di kalangan kaum muda. Ngomong – ngomong tentang pasar malam. Tau gak sih kalian bahwa pasar malam itu termasuk salah satu tempat yang harus menggunakan banyak listrik! Nah apasih inovasinya⁉️ Disini kami membuat miniatiur pasar malam yang tidak boros listrik, kenapa? Karena kami menggunakan tenaga panel surya. Gimana sih cara kerjanya?? Nantinya panel surya akan terpapar matahari di siang hari dan akan memberi daya pada batrai. Kemudian ketika malam hari, kita hanya akan menekan tuas. Lalu, bianglala pun akan berputar dan lampu di toko-toko akan menyala💡✨ . Guru pembimbing : @enggard Kelas : XI MIPA 2 Anggota : CEO : @hasyifalutfia Wakil CEO : @aldorio.o.y COO : @nabilaaksp & @meliaurelliaa CMO : @abiarkan10 & @ayusyamara CTO : @sekargading10 & @faizanugerah CFO : @rey.be

A post shared by Nabila Kurnia S P (@nabilaaksp) on

HAMSTEROLOGY PRESENT📢📢 ☀️Kipas angin tenaga surya☀️ ⁉️ Apasih bedanya kipas ini sama kipas biasa? ✔️ Ramah lingkungan Produk kami ramah lingkungan karena tidak menggunakan energi listrik melainkan energi matahari. Kami menggunakan panel surya untuk menggerakkan baling-baling kipas. ✔️Cocok untuk traveller Produk kami ini sangat cocok buat kalian yang suka travelling. Karena kipas ini terbuat dari material yang ringan dan bentuknya yang mini, serta dilengkapi dengan clip sehingga siap dibawa kemana saja buat kalian para traveller. ⁉️Bagaimana sih cara kerja kipas ini? Kipas ini akan bekerja di bawah paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari tersebut akan memberi daya kepada kipas sehingga dapat berputar. Semakin panas matahari semakin kencang pula kipas berputar. Guru Pembimbing: @enggard Kelas: XI MIPA 1 Anggota Kelompok: 1. Daffa Alfarizy (CTO) 2. Elvina Amelindah (CMO) 3. Irna Salsabila (WP) 4. Ivan Ferbio (CEO) 5. L. Muhammad Rizaldy (COO) 6. Syafira Arwaa U. (CFO)

A post shared by • hamsterology • (@hamsterology) on

Halo guys! Kalian pasti ngerasain kan kalo Jakarta itu panaaaaaasssss bgt? cahaya mataharinya juga terik banget, apalagi kalo udah tengah hari. Tapi kalian tau gak sih kalo sebenernya hal yang sering kita eluhkan itu sebuah peluang untuk kita menghemat uang serta energi listrik? Nih, kami kasih tau sesuatu! Sebenarnya cahaya matahari itu bisa dikonversikan jadi energi listrik! Q : “Gimana caranya??” A : “Panel Surya” Yap! Panel surya. Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Q : “Kok bisa?” A : “Ya bisa lah!” Komponen utama dari sumber energi ini adalah sel foltovotaik. Sel tersebut memiliki peranan untuk menangkap panas matahari yang kemudian akan diubah menjadi energi listrik. Setelah panas matahari ditangkap oleh sel foltovotaik lalu panas tersebut akan digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya menjadi uap yang dihasilkan akan dipanaskan oleh sebuah generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Nah, bayangin deh kita bisa hemat sebanyak apa kalau seluruh lampu dirumah kita menggunakan tenaga surya. Tapi untuk memulai pastinya gak langsung besar-besaran dong? Maka dari itu kami membuat lampu taman yang menggunakan tenaga surya. Lampu ini portable dan gak perlu repot repot di charge pake listrik, cuma butuh ditaruh dibawah panas matahari aja! Memang sih, ide kita simple. Tapi dengan gerakan-gerakan kecil seperti yang kami lakukan ini bisa sangat membantu untuk menghemat listrik serta uang! XI IPA 2 Guru Pembimbing : Ibu Hindraswari Enggar ( @enggard ) CEO : Aisyah Silvie ( @strawvierry ) CTO : Abdul Hakim ( @hakimsuryadi ) CFO : Adinda Fatimah Wakil CFO : Azmi Indria ( @azmilarasati ) COO : Syifa Mauliddina ( @syifamauliddinaa ) CMO : Kadek Agastya ( @agastya.shindu ) Wakil Penjualan : Moon Sohee ( @soheecantika ) with some extra help from our dearest friend @aldorio.o.y

A post shared by Global Wasabi (@globalwasabi.id) on

Kalian sadar ga sih kalo penggunaan listrik di Indonesia khususnya di ibukota Jakarta terlampau banyak? Bahkan kadang dibeberapa tempat diberlakukan padam listrik sementara secara bergilir. Nah, kalo udah padam listrik kegiatan dirumah jadi terhambat karna gelap. Tapi jangan khawatir lagi, sekarang LGE mengeluarkan produk yang memanfaatkan energi sinar matahari untuk lampu dirumah nih. Apa sih kelebihan dari produk LGE? Kelebihannya produk kita ga perlu listrik untuk menyalakan lampu. Kita memakai teknologi panel surya untuk menyerap sinar matahari dan menyimpannya didalam baterai. Jadi produk kita dapat digunakan kapan aja saat kalian membutuhkan. Walaupun gaada sinar matahari, lampu dapat menyala. Dengan menggunakan teknologi panel surya kita mengajak para konsumen untuk menghemat penggunaan listrik dan menggantinya dengan sinar matahari yang lebih ramah lingkungan. Guru pembimbing : @enggard XI MIPA 4 CEO : Fathimah Apsari CMO : Husnul Khotimah CTO : Zihan Syifa COO : Permata Adinda CFO : Permata Ayunda Wakil penjualan : Novia arifini

A post shared by 🎲 Let’s Get Energy 🎲 (@letsgetenergy.co) on

🙌🙌 Hallo semuanya 🙌🙌 Kebanyakan orang saat tidur menggunakan lampu yang terang dengan waktu cukup lama. Tau ngga sih? padahal tidur dengan lampu menyala terang itu tidak baik loooh☺️. Selain itu juga dapat mengakibatkan pemborosan listrik. Nahhh! easylife punya solusi nih buat masalah diatas. Kita membuat “easylight”!👏👏👏 Apa sih easylight itu? Nah! easylight itu lampu yang hemat enegi. Karena, kita menggunakan panel surya sebagai pengganti listrik dan juga baik untuk tidur karena cahaya yang dihasilkan tidak berlebih. CEO : Sabrina Nur Laillita CTO : Salsabila Putri K CFO : Diah Wulansari COO : Nadhirah Azzahrah CMO : Tiara Ayu Listianingrum Wapres penjualan : Agit Christy Guru Pembimbing : Hindraswari Enggar ( @enggard )

A post shared by easy life (@easylife.corp) on

Sistim Produksi #1 #2

Kelas: X
Aspek: Budidaya (Tanaman Hias)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.8 Menganalisis sistem produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
4.8 Memproduksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

Pada pertemuan ini setiap kelompok harus memberikan gambaran sistim perbanyakan dari tanaman hias yang akan dibudidayakan. Sistim perbanyakan tersebut meliputi alat dan bahan serta cara pembuatan. Sistim perbanyakan budidaya akan dipaparkan dalam bentuk grafis dan praktik pembuatan pupuk padat dan cair serta sistim perbanyakan dari tanaman hias yang dipilih oleh setiap kelompok.

Berikut gambaran sistim produksi dari beberapa kelompok

Berikut dokumentasi kegiatan praktik pembuatan pupuk dan budidaya perbanyakan tanaman hias

Sistim Produksi #2

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis sistem produksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Memproduksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Setelah membuat gambaran sistim produksi dari produk yang aka dibuat, langkah selanjutnya adalah mempraktikkan atau memproduksi produk. Kegiatan pembuatan produk dilakukan di ruang kelas, dilakukan selama 3/4 kali pertemuan.

Berikut dokumentasi kegiatan pembuatan produk konversi energi

Sistim Produksi #1

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis sistem produksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.7 Memproduksi peralatan konversi energi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Tahapan berikutnya dalam matpel Prakarya dan Kewirausahaan yaitu sistim produksi. Sistim produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistim produksi juga bisa diartikan sebagai rangkaian operasi yang mengolah atau memproses input berupa bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate product), part, komponen dan/atau rakitan (subassembly) untuk menghasilkan output bernilai tambah (value added product) atau produk akhir (finished good) dengan mempergunakan sumber daya (resource) dari elemen teknologi (mesin, peralatan, fasilitas produksi dan energi) dan elemen organisasi (tenaga kerja, manajemen, informasi dan modal).

Jadi di sini, setiap kelompok harus memberikan gambaran sistim produksi dari produk yang akan mereka buat. Sistim produksi tersebut meliputi alat dan bahan serta cara pembuatan. Sistim produksi akan dipaparkan dalam bentuk grafis terlebih dahulu.

Berikut gambaran sistim produksi dari beberapa kelompok

Perencanaan Usaha #3

Kelas: XI
Aspek: Rekayasa (Konversi Energi)
Semester: Genap

Kompetensi Dasar:
3.6 Memahami proses perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.
4.6 Menyusun perencanaan usaha bidang konversi energi meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

Masih dalam penyusunan rencana usaha yaitu membuat model bisnis dalam bentuk lean canvas. Model bisnis adalah gambaran bagaimana perusahaan memperoleh penghasilan. Model bisnis lean canvas disusun dalam 9 blok bangunan, yang terdiri dari Problem, Solution, Customer Segment, Unfair Advantages, Unique Value Preposition, Key Metrics, Channels, Cost Structure, dan Revenue Stream.

Berikut model bisnis buatan siswa