Jadi, minggu ini saya bercerita sedikit kepada murid-murid mengenai perkembangan teknologi. Awalnya, di beberapa kelas jadwal mengajar saya bertabrakan dengan kelas lain yang sama-sama menggunakan labkom untuk KBM. Memberikan catatan atau latihan itu sebenarnya tidak menjadi masalah, tapi saya kok ingin melakukan eksperimen (halah.. hehe). Sempat terpikir untuk memberikan permainan kepada anak-anak. Tapi, nah ini yang agak sulit. Saya belum menemukan permainan yang tepat untuk dimainkan, dan kalau bisa saya ingin permainan itu berhubungan dengan mata pelajaran yang saya berikan. Beruntung, saya memperoleh masukan yang sangat bagus dari seorang rekan untuk menengok situs yang ada di sini. Saya berencana untuk mempraktikkan beberapa permainan yang ada, serta menyisipkan berita seputar teknologi di jam ketika saya harus mengajar di kelas.
Maka, setelah sesi perkenalan, -dimana saya ingin setiap anak menyebutkan tujuan mereka belajar tik, untuk memberikan gambaran sejauh mana mereka memahami manfaat belajar tik,- saya memulai kegiatan bercerita ini. Kebanyakan siswa menyebutkan tujuan mereka belajar tik adalah agar tidak gagap teknologi dan mengetahui perkembangan teknologi. Untuk itu saya kira bercerita tentang kabar teknologi bisa jadi meningkatkan antusias mereka untuk memperhatikan materi yang saya berikan. Anggaplah ini trik saya untuk menarik perhatian mereka.. hehe. Saya bercerita mengenai teknologi Augmented Reality atau Realitas Diperkaya. Saya berikan juga contoh yang lekat pada kehidupan mereka, seperti film-film futuristik yang pernah mereka tonton serta meminta tanggapan mereka mengenai khayalan teknologi yang ada di dalam film-film tersebut. Kemudian saya berikan juga contoh games sederhana yang berbasis augmented reality di telepon genggam saya. Beberapa anak langsung mencoba untuk mengunduhnya. Saya tayangkan juga video mengenai teknologi augmented realty cinema, seperti di bawah ini.
Mengapa saya memilih ini? Sederhana saja, anak-anak remaja pasti suka menonton film..hehe. Obrolan kami bertambah seru karena anak-anak kemudian banyak bertanya, apakah teknologi ini dan itu memang ada, dan lain sebagainya. Saya senang melihat ketertarikan mereka.
Di akhir pelajaran, saya berikan mereka tugas untuk membuat karangan mengenai teknologi masa depan khayalan mereka. Saya katakan kepada mereka, “seperti juga Leonardo Da Vinci yang bermimpi kelak manusia bisa terbang, dan kemudian melukis mimpinya dalam sebuah gambar yang kita kenal sekarang sebagai helikopter. Maka kalian boleh bermimpi apa saja. Tulis saja harapan kalian tentang sebuah teknologi masa depan. Karena, bisa jadi kelak menjadi kenyataan.”
Dan, berikut ini adalah video lainnya yang saya tayangkan kepada mereka.
Barangkali ada mereka yang beranggapan bahwa belajar tik tidak perlu, karena hanya mengajarkan penggunaan perangkat lunak saja. Bisa jadi begitu, jika memang hanya itu yang diajarkan. Oleh karena itu kita perlu mengubah pendekatan pengajaran. Minggu ini saya belajar bahwa siswa SMA pun tetap membutuhkan bimbingan.