Category Archives: Pengolahan

Prakarya dan Kewirausahaan TA 2023-2024

Aspek: Pengolahan

Kelas: XII (E dan F)

Untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII akan belajar aspek pengolahan yang berfokus pada bahan pangan olahan. Aspek ini akan diajarkan selama satu tahun ajaran dengan pembagian sebagai berikut:

semester 1: dimesi observasi dan eksplorasi

semester 2: produksi dan refleksi.

Pertemuan 1: Nutrisi

Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh, berkembang, dan menjalankan fungsi-fungsi vital. Nutrisi diperoleh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi dan dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Nutrisi dibedakan menjadi 2: 1) makronutrien (nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar) seperti karbohidrat, protein, lemak. 2) mikronutrien (nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) seperti vitamin, mineral, dan air. Makronutrien dan mikronutrien masing-masing memiliki peran penting dalam mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Tugas: Siswa mendata makanan dan minuman yang ada di kantin disertai nutrisi yang ada pada bahan makanan tersebut. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 2: Bahan Pangan

Bahan pangan adalah segala jenis bahan yang dapat dimakan dan digunakan sebagai sumber nuttrisi bagi tubuh. Bahan pangan utama yaitu nabati, hewani, mikroorganisme, dan bahan tambahan pangan.

Bahan pangan dibedakan berdasarkan jesnisnya yaitu sumber (nabati dan hewani), bentuk (segar atau olahan), fungsi nutrisi (makro dan mikro).

Tugas 2: Siswa membawa bekal makanan dan mempresentasikan menu makanan yang mereka bawa berdasarkan jenis bahan pangan dan fungsi nutrisinya. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 3: Teknik Pengolahan dan Produk Olahan Pangan yang ada di Pasar
Teknik pengolahan yaitu mempersiapkan makanan dengan cara yang benar, enak, dan aman. Contoh memotong, mengupas, mencampur (aduk, kocok, lipat), mengukur, menggoreng, merebus, memanggang, kukus, tumis, grilling.

Produk olahan pangan yang ada di pasar. Produk olahan yang ada di pasar adalah produk olahan daging, olahan susu, olahan roti dan kue, sereal dan biji-bijian, makanan siap saji (nugget, pizza beku), buah dan sayuran olahan (kismis, cocktail, jagung kalengan), minuman (jus botol/kaleng, susu kedelai, soda, air berkarbonasi), bumbu dan penyedap (saus), olahan ikan dan makanan laut (ikan sarden, dll), camilan dan makanan ringan (keripik, coklat dan permen, nastar), olahan kacang-kacangan (selai, tofu/tempe, kacang mete, dll).

Tugas 3: Siswa pergi ke kantin dan memperhatikan teknik pengolahan makanan dan minuman yang ada di kantin dan mengamati serta mendata produk olahan pangan yang ada di kantin. Berikut contoh tugas siswa.

Pertemuan 4: Kebutuhan Peluang Pasar

Kebutuhan pasar adalah istilah yang menggambarkan permintaan konsumen terhadap produk atau layanan tertentu dalam pasar. Memahami kebutuhan pasar sangat penting bagi bisnis untuk mengembangkan produk yang relevan dan memuaskan pelanggan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kebutuhan pasar: permintaan konsumen, masalah yang ditemukan, keinginan dan preferensi, persaingan dan inovasi, segmentasi pasar, umpan balik pelanggan, dan perubahan ekonomi dan teknologi.

Tugas: 4: siswa mengamati kebutuhan peluang pasar melalui anaisa pasar untuk produk olahan pangan yang ada di masyarakat melalui sebuah studi kasus. Berikut tugas siswa.

Karya Siswa – 2021

Berikut adalah jurnal digital karya siswa untuk mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun pelajaran 2020-2021. Aspek: Pengolahan makanan.

Saya rangkum ke dalam format video, karena link situs mereka di sini sudah banyak yang broken. Situs dibuat menggunakan program HTML, CSS, dan JavaScript. Konten adalah tahapan dari mata pelajaran PKWU.

Kelas XI MIPA 1

  1. KaffePause 
  2. FoodMood
  3. GerobakMalam
  4. Carnivalicious
  5. WaroengNyonya
  6. KulKul
  7. SixDailyNutrition

Kelas XI MIPA 2

  1. Oemah Ibu
  2. Eatshi
  3. Cub(Eat)
  4. Dylansdinner web & Dylansdinnermov
  5. Dopi
  6. Jaeger
  7. Daebak

Karya Siswa

Berikut adalah beberapa koleksi karya siswa untuk mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun ajaran 2019-2020. Aspek: Pengolahan makanan.

KD: 3.10. Menyusun laporan evaluasi kegiatan

Menyusun laporan evaluasi kegiatan adalah materi terakhir dari rangkaian tahapan pembelajaran PKWU. Karena di kelas X mereka sudah dikenalkan dengan beberapa tahapan dalam konsep-konsep kewirausahaan, seperti design thinking dan model bisnis kanvas. Maka, di kelas XI ini saya menambahkan materi HTML, CSS, sedikit JavaScript dan Pengenalan Bootstrap. Opsi lain yang lebih mudah adalah membuat blog menggunakan blogger ataupun wordpress. Materi ini diberikan dengan tujuan agar setiap kelompok dapat menyusun laporan kegiatan mereka dalam format digital melalui pembuatan web. Laporan format digital ini untuk menggantikan laporan dalam jurnal buku.

Web hosting yang digunakan adalah yang tidak berbayar. Nah, karena gratis maka ada jangka waktu. Dan jika melewati jangka waktu serta tidak dilakukan upgrade maka konten di dalam web akan hilang. Oleh karena itu saya merekam beberapa karya mereka di sini.

Company Profile

Semester ini siswa kelas XI dan XII belajar membuat web company profile. Situs ini sebagai wadah untuk media promosi sekaligus berisi laporan evaluasi kegiatan selama KBM PKWU di masa PJJ. Berikut ini adalah alamat situs siswa kelas XI. Situs ini belum sepenuhnya selesai ya karena masih dicicil selama satu semester berlangsung :).

Berikut ini alamat situs profil perusahaan siswa kelas XI MIPA 2:

  1. Oemah Ibu
  2. Eatshi
  3. Cub(Eat)
  4. Dylansdinner
  5. Dopi
  6. Jaeger
  7. Daebak

    Kelas XI MIPA 1
  1. SixDailyNutrition
  2. KulKul
  3. WaroengNyonya
  4. Carnivalicious
  5. GerobakMalam
  6. FoodMood
  7. KaffePause (untuk page Our Productnya belum ada)

Ujian Praktik di Masa PJJ

Bagaimana ujian praktik PKWU di masa pandemi? Saya menugaskan siswa untuk membuat design thinking. Untuk semester ini aspek yang saya tentukan adalah pengolahan makanan fungsional.

Soal saya berikan sebelum hari H. Siswa silakan membaca artikel atau mencari literatur yang berkaitan dengan aspek pengolahan makanan fungsional. Mereka juga boleh menyiapkan jauh-jauh hari. Khawatir anak mencontek? Nggak lah. Design thinking melatih anak untuk bernalar dan memecahkan masalah. Dan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat atau gagasan melalui tulisan.

Sering-sering berlatih membuat atau membaca design thinking bisa melatih kita untuk membaca paper yang panjang-panjang loh ;). Untuk jangka pendek bisa dijadikan persiapan untuk berhadapan dengan tes asesmen nasional.

Ok, balik ke topik. Ini soal uprak untuk siswa-siswa saya.
Soal PKWU. Aspek: Pengolahan makanan fungsional. Buatlah design thinking untuk produk pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang usaha.

Pedoman penskoran

Dan ini contoh beberapa karya mereka

Sederhananya, saya menjelaskan design thinking kepada anak-anak seperti ini.

Ada 4 (5 bahkan lebih) tahapan design thinking. Tetapi saya cukup mengambil 4 saja. Tahapan design thinking bisa dimulai dari mana saja. Namun agar lebih mudah kita mulai dari tahapan seperti di bawah ini ya. Oya, dalam tahapan pengujian, design thinking bisa dilakukan secara berulang dan dapat dimulai dari langkah yang mana saja.

Karena pelajaran kita PKWU, maka kita akan menempatkan diri sebagai pelaku bisnis untuk mengambil keputusan. Jangan lupa, design thinking adalah cara kreatif dan inovatif untuk memecahkan sebuah masalah.

Tahapan design thinking

  1. Empati, pada tahap ini kamu dapat mengumpulkan informasi melalui pengamatan, data atau melakukan wawancara. Pada tahap ini, kamu menuliskan fakta yang kamu temui atau data yang kamu peroleh.
  2. Define, adalah masalah yang dapat kamu temukan di kondisi empati. Masalah itu boleh lebih dari satu.
  3. Ideate, di sini kamu mencantumkan solusi yang ingin ditawarkan untuk masalah yang telah kamu tuliskan di tahap define. Solusi boleh satu atau lebih jika ide produkmu bisa menyelesaikan semua masalah tersebut. Tuliskan solusi yang ingin kamu eksekusi di urutan teratas (jika lebih dari satu).
  4. Prototype. Untuk produk barang maka cukup dibuatkan sketsanya. Untuk produk jasa buatkan alurnya. Misal: produk aplikasi. Buat flow chart cara penggunaan aplikasi tersebut.

    Sebagai contoh:

Empati
Saya mengamati di sebuah sekolah banyak anak bermain sepak bola menggunakan botol kemasan air

Define
Anak-anak bermain sepak bola menggunakan botol kemasan itu sangat berbahaya, bukan? Kira-kira masalahnya apa mereka menggunakan botol kemasan air sebagai bola? Mereka menggunakan botol kemasan air karena tidak mempunyai bola. (catatan: yang ditebalkan itu adalah masalah yang kamu temui di kondisi empati)

Ideate
Bikin bola, beli bola atau sewa bola (list berdasar prioritas produk yang akan kamu buat. Sebagai pelaku bisnis tentunya kamu memilih pilihan ide yang memiliki nilai lebih dan menghasilkan donk, yaitu bikin bola). Mengapa bikin bola? Jelaskan pertimbangan dari keputusanmu sebagai pelaku bisnis di sini.

Prototipe
Gambar solusi (ide produk) yang kamu ingin tawarkan sebagai pelaku bisnis

Hmm, apakah design thinking bisa diterapkan di mata pelajaran lainnya? Tentu saja bisa. Anda cukup menentukan peran apa yang ingin siswa Anda lakoni. Peran akan menentukan solusi yang akan diambil. Misal, apakah perannya sebagai pelaku bisnis, ibu rumah tangga, insinyur, mahasiswa, dan lainnya. Sebagai contoh, diberikan data mengenai jumlah sampah plastik yang ada di lautan. Solusi yang diberikan pasti berbeda-beda tergantung peran yang dilakoni oleh setiap orang.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat 🙂

Pertemuan 1 (Web Developer) #PJJ 2021

Aspek: Pengolahan Makanan (Kelas XI: Makanan Internasional, Kelas XII: Makanan Fungsional)

Kelas: XI dan XII

Kompetensi Inti:

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar: (kelas XI)

3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 

4.7 Mengolah/membuat makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

3.8 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani

4.8 Menyusun laporan kegiatan usaha  pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani

Kompetensi Dasar: (Kelas XII)

3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional meliputi ide dan peluang

3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan fungsional berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 

4.7 Mengolah/membuat makanan fungsional berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

3.8 Mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan fungsional

4.8 Menyusun rencana pengembangan usaha pengolahan makanan fungsional

3.9 Menganalisis media promosi produk usaha pengolahan makanan fungsional

4.9 Merancang media promosi produk usaha pengolahan makanan fungsional

Untuk kelas XI, saya memilih 3 KD dan untuk kelas XII ada 4 KD yang saya pilih untuk semester genap 2021 di masa PJJ. Pada semester ini, materi baru yang saya berikan adalah membuat situs sebagai sarana media promosi sekaligus laporan kegiatan usaha setiap kelompok.

Kompetensi 3.6, siswa ditugaskan untuk menyusun perencanaan usaha, seperti biasa membuat tahapan ide produk menggunakan design thinking dan membuat rencana bisnis menggunakan model kanvas.

Kompetensi 3.7, Siswa membuat video rekaman pengolahan salah satu menu makanan atau minuman yang diproduksi (diolah) dan diupload di media sosial.

Kompetensi 3.8, Siswa membuat laporan kegiatan usaha yang telah mereka lakukan ke dalam situs (yang dibuat sendiri menggunakan pemrograman HTML, CSS, dan javascript). (catatan: untuk Bapak Ibu Guru yang mengajar di matpel lain bisa menugaskan siswa membuat laporan kegiatan usaha di blog menggunakan blogger atau wordpress.com yang lebih mudah penggunaannya dan cukup familiar untuk peserta didik. Mereka bisa mengeksplorasi sendiri).

Kompetensi 3.9, Siswa kelas XII sekaligus menggunakan halaman situs laporan kegiatan usahanya sebagai media promosi.

Berikut adalah slide 1 dan video tutorial pembuatan halaman situs. Semoga bermanfaat.

https://youtube.com/watch?v=X82gckKnh2w

Semester Genap 2020-2021

Kelas: XII

Aspek: Pengolahan

Kompetensi Dasar (Pengetahuan)

3.1 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

Kompetensi Dasar (Keterampilan)

4.1 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

Semester genap 2021 semua sekolah di DKI Jakarta disarankan untuk masih melakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Berikut ini adalah pembelajaran PKWU yang akan saya terapkan kepada siswa-siswa saya, yaitu mengenalkan pada mereka profesi masa depan yang bisa mereka pilih kelak. Apa itu? Web developer. Penjelasan mengenai pengertian web developer ada di posting sebelumnya ya. Web developer termasuk ke dalam pilihan karir yang menjanjikan di masa depan loh. Nggak percaya? Coba lihat di sini.

sumber: https://www.instagram.com/p/CGNA7CPgHDi/

Di sini mereka akan membuat laporan kegiatan usaha yang telah mereka lakukan dalam format online, tepatnya membuat situs profil perusahaan. Oleh karena itu, sebelum masuk ke dalam ranah pemrograman, siswa akan dibagi ke dalam kelompok, Setiap kelompok harus mempersiapkan 1 folder untuk menyimpan semua berkas (file) untuk kelengkapan situs company profile mereka nantinya.

Tahapan yang dilakukan siswa

  1. Membuat perencanaan usaha menggunakan design thinking untuk menggali ide produk dan membuat rencana usaha dengan model bisnis kanvas.
  2. Membuat logo, merancang filosofi logo, menentukan visi dan misi perusahaan (untuk halaman pertama web).
  3. Membuat narasi tentang anggota kelompok dan pembagian tugas setiap anggota kelompok (untuk halaman kedua web).
  4. Membuat produk dan mendokumentasikannya ke dalam foto dan video (IGTV, youtube), membuat daftar menu (untuk halaman ketiga web)
  5. Mempelajari HTML, CSS dan javascript untuk memasukkan semua file yang telah disusun di atas.
  6. Melakukan uploading web ke free web hosting.
  7. Tadaaa…. situs company profile telah tayang 🙂

Sebagai contoh, silakan lihat contoh company profile ibu guru di sini ya 🙂

Pertemuan 9: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

Pada pertemuan ini siswa dibekali pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai bahasa pemrograman HTML5 dan CSS. Keterampilan HTML diberikan 3-4 kali pertemuan. Setiap kelompok akan mengedit toko online dengan menggunakan aplikasi blogger.  Sebagai gambaran, contoh toko online karya siswa yang paling baik dan lengkap semua fitur-fiturnya, silakan klik di sini.

Hasil kegiatan usaha produk mereka dilaporkan dalam bentuk buku jurnal harian offline.

Berikut adalah toko online karya siswa. Klik langsung pada nama perusahaan untuk melihat karya mereka.

Kelas XI MIPA 1

    1. Pallayum
    2. Sakafoodies
    3.  

 

 

 

 

 

 

 

 

Kelas XI MIPA 2

 

 

 

 

  1. Savory

Pertemuan 8: Pengolahan Makanan #2018

Kelas: XI
Semester: Ganjil
TA: 2018-2019
Aspek: Pengolahan Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar
3.3 Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

4.3 Menghitung titik impas (Break Even Point) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

Break Even Point (BEP) atau Titik impas adalah istilah ekonomi yang menunjukkan kapan total keuntungan sebuah usaha setara atau sama dengan modal yang telah dikeluarkan. BEP menjadi penting karena titik ini bisa menunjukkan mulai kapan usaha kita memberikan keuntungan yang sesungguhnya.

Untuk menghitung BEP, maka harus ditentukan dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.

Biaya tetap (Fixed cost) menurut Wikipedia adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan.
Contohnya biaya sewa lahan, pembelian alat produksi, biaya gaji karyawan, dll

Sementara Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan aktivitas bisnis. Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal terhadap semua unit yang diproduksi. Hal ini juga dapat dianggap biaya normal.
Contohnya biaya bahan baku, ongkos kerja, dan biaya lain yang diperlukan untuk memproduksi barang.
Biaya variabel dihitung per satuan item barang yang diproduksi.

Jumlah kedua biaya (fixed cost dan variable ost) disebut Total biaya.

Kemudian barang yang diproduksi tersebut dijual dan semua hasil penjualan barang dimasukkan ke dalam Total Pendapatan (Total Revenue).

Keadaan dimana total hasil penjualan (Total Revenue) sama dengan total biaya (Total Cost) inilah yang disebut Break Even Point (BEP). Jika Total Revenue lebih besar dari Total Cost maka akan diperoleh Laba.

Dengan asumsi Pendapatan Total (TR) adalah sama dengan Biaya total (TC) maka perhitungan BEP berdasarkan unit dapat diturunkan melalui turunan rumus berikut:

TR=TC
P*X=TFC+V*X
P*X-V*X=TFC
(P-V)*X=TFC
X=TFC/P-V

Keterangan:
TR: Pendapatan total (Total Revenue)
P: Harga per unit (jual)
X: Jumlah (unit)
TC: Biaya total (Total Cost)
TFC: Total biaya tetap (Total Fixed Cost)
V: Biaya variabel per unit (produksi)

Contoh: Menghitung usaha kue onde-onde.
Modal awal yang dibutuhkan 500 ribu. Ongkos produksi untuk setiap 1 item kue onde-onde adalah Rp5.000 (termasuk biaya bahan baku, ongkos kerja, dan lain-lain). Harga jual onde-onde 8000 per satuan. Maka perhitungan BEP usaha adalah:

BEP (unit): X = TFC / (P – V)
=Rp 500.000 / (Rp8.000 – Rp5.000) = 167 unit (1 item kue ondel-ondel)

Lama waktu yang diperlukan untuk BEP tergantung dari frekuensi penjualan. Jika rata-rata terjual 15 kue ondel-ondel per hari maka waktu yang dibutuhkan adalah= 167/15=11 hari.

Sementara omzet yang harus diperoleh untuk BEP adalah= jumlah unit barang dikali harga jual.
BEP (rupiah)= 167 * Rp 8000 = Rp1.336.000

Untuk menghitung jumlah omzet saat BEP tanpa menghitung jumlah unit dahulu, maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus BEP berdasarkan nilai (harga)
BEP nilai= FC/1-VC/P

Keterangan:
FC: Biaya Tetap
P: Harga jual per unit
VC: Biaya Variabel per unit

BEP(nilai) = 500.000 / (1-[5000/8000])
= 500.000 / (1-0,625)
= 1.333.333

Sumber:
http://www.cara.aimyaya.com/2014/10/cara-menghitung-bep-titik-impas-usaha-bisnis.html