Category Archives: Pengolahan

Pertemuan Kesembilan

Pemasaran Produk

Teori dapat dibaca di buku teks PKWU.

Tugas kelompok (Tanggal 26 September 2017):
Buat media pemasaran online dan offline. Untuk online buat aplikasi toko online di android dengan menggunakan layanan berbasis online (Web). Pertama, masuk ke situs appsgeyser di sini. Pilih menu Create App. Selanjutnya, pilih ikon web jika sudah memiliki alamat blog toko online. Di sini nanti kamu hanya perlu memasukkan alamat blog toko onlinemu. Jika belum memiliki blog toko online, pilih ikon Store. Lakukan customize untuk pengaturan template dan lain-lain. Jika telah selesai, maka QR code toko online mu akan ditampilkan. Kamu dapat mendownload file apk untuk aplikasi toko onlinemu. Atau kamu dapat mengunduh kode QR untuk kemudian dimasukkan ke dalam media promosimu (brosur, flyer, dll). Dengan demikian jika ada pelanggan yang tertarik mengunduh aplikasi toko online mu, mereka dapat menscan kode QR di smartphone mereka untuk selanjutnya akan diarahkan untuk mendownload aplikasi toko online mu di ponsel mereka.

Untuk offline silakan buat kartu nama, brosur, flyer atau media promosi lainnya (pilih salah satu). Boleh dibuat dengan menggunakan komputer atau manual.

Jangan lupa nama anggota kelompok dan kelas.
Kirimkan file apk toko online mu ke email Ibu.
Kumpulkan media promosi offline di meja Ibu.
Terima kasih 🙂

Pertemuan Kedelapan

Perhitungan Biaya Pengolahan Makanan

Harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual. Pengertian harga pokok produksi ini oleh Hadibroto (1990 : 60) adalah Biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk bahan bakunya) atau barang setengah jadi, sampai menjadi akhir untuk siap dijual.

(Teori lanjutan silakan lihat buku teks PKWU)

Contoh perhitungan untuk bisnis Donat

Biaya:
tepung terigu Rp 7.500
ragi instan Rp 1.000
gula pasir Rp 1.500
susu Rp 500
garam Rp 100
air Rp 200
telur Rp 1.000
margarin Rp 1.000
minyak goreng Rp 5.000
gas Rp 3.000
listrik Rp 5.000
bahan pembungkus Rp 50
———
Total biaya Rp 25.850

Misal dengan modal Rp 25.800 bisa menghasilkan 30 buah donat
Maka harga pokok produksi untuk 1 buah donat adalah= 25.850:30=Rp 862

harga jual per donat adalah Rp 1.500
Keuntungan: Penjualan dikurangi biaya= 1500-862=638

BEP=(25.850+1.500)/638=43 buah
Untuk mencapai BEP maka perusahaan harus menjual sebanyak 43 buah donat.

Tugas kelompok (Tanggal 18 September 2017):
Buat analisa perhitungan biaya untuk produk pengolahan makanan yang akan kalian buat (sesuaikan dengan produk prototype makanan setiap kelompok).
Jangan lupa nama anggota kelompok dan kelas.
Kumpulkan di meja Ibu di ruang Guru ya.
Terima kasih

Pertemuan ketujuh

Teori (Tanggal: 11 dan 13 September 2017)
Kelas XI materi di pertemuan ketujuh ini adalah sistem pengolahan makanan khas daerah.

Untuk mengolah suatu makanan maka diperlukan metode atau teknik tertentu untuk menghasilkan produk makanan yang sesuai dengan yang kita harapkan. Sebelum mengolah makanan maka yang harus dipersiapkan adalah bahan dan alat yang diperlukan untuk mengolah makanan tersebut serta teknik memasak, seperti memanggang, menggoreng dan lain sebagainya.

Tugas kelompok (Tanggal 11 dan 13 September 2017):
Tuliskan persiapan (bahan dan alat) serta teknik memasak yang digunakan untuk membuat produk makanan kelompokmu (sesuaikan dengan prototype produk makanan yang telah kalian buat sebelumnya). Buat dalam bentuk grafis di kertas gambar (boleh menggunakan spidol warna-warni).
Jangan lupa nama anggota kelompok dan kelas.
Kumpulkan di meja Ibu di ruang Guru ya.
Terima kasih 🙂

Pertemuan Kelima

Setelah membuat prototype maka langkah berikutnya dalam design thinking adalah melakukan tes dan evaluasi pasar untuk melihat respon target pasar. Tes dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti instagram atau facebook dll. Umumnya siswa lebih menyukai memposting produk prototype mereka di instagram.

Siswa terlebih dahulu diberikan pengetahuan mengenai fotografi secara sederhana, semisal pengaturan cahaya, pangambilan gambar, dan lain-lain agar dapat menghasilkan foto makanan (food fotografi) yang bagus dan layak untuk ditampilkan.

Selanjutnya mereka memposting di sosial media dengan mencantumkan caption untuk produk prototype makanan. Respon pelanggan dapat dilihat dari perolehan like dan terutama comment. Di sini setiap kelompok akan mempresentasikan hasil tes dan evaluasi pasar terhadap produk mereka masing-masing.

Pertemuan Ketiga

Pelaku bisnis ketika akan memulai sebuah usaha maka pertama kali yang perlu mereka pikirkan adalah ide produk. Ide produk dapat diperoleh melalui membaca buku, menonton film, pengalaman, pengamatan. Untuk menggali sebuah ide produk maka seorang pelaku bisnis perlu melakukan suatu cara pemikiran yang kreatif dan inovatif untuk memecahkan sebuah masalah dengan menggunakan design thinking.

Tahapan design thinking ada 5. Slide dapat dilihat di bawah ini.

contoh design thinking karya siswa XI

contoh design thinking karya siswa X

Kegiatan siswa di kelas

Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua untuk kelas XI adalah teori Pengolahan makanan khas daerah. Sementara materi untuk kelas X adalah mengenai kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda.

Slide materi kelas XI

Slide materi kelas X

Pengolahan Bahan Nabati

Materi: Prakarya dan Kewirausahaan
Aspek: Pengolahan
Kelas: XI IIS

Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, baik yang berupa bahan makanan segar, maupun bahan makanan yang telah diawetkan atau makanan siap pakai. Bahan nabati dapat dikelompokkan menjadi kelompok buah-buahan dan kelompok sayuran.

Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan untuk tujuan produksi rumah tangga maupun keperluan lain seperti keinginan mengubah rasa dari bahan makanan tersebut sehingga lebih enak dan lebih menarik atau pun karena persediaan bahan makanan yang berlebih.

Contoh pengawetan bahan nabati adalah Manisan. Manisan merupakan jenis olahan makanan berupa buah-buahan yang diawetkan dengan gula. Ada dua macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering.

Berikut adalah foto-foto dari praktik pembuatan manisan beserta kemasannya.
IMG_20160523_113621
13221755_10209859340830143_3976773049322160524_n

Kemasan manisan
Untitled-4 copy Untitled-3 copy
13230359_10209859339870119_3274367409281011947_n 13240776_10209859340030123_1610376471871581768_n IMG_20160523_114508

Video Pembuatan Tempe – Kelas XI IIS 1 dan 2

Berikut ini adalah tugas video pembuatan tempe dari kelas XI IIS 1 dan 2. Bagi kelompok yang namanya belum tercantum di bawah ini segera kumpulkan tugas video kalian ya.

Kelas XI IIS 1
1. Elena, Nina, Olivia, Shinta

2. Ariq, Dipa, Elsa, Nabila

3. Anandhia, Firman, Retno, Rizky

Kelas XI IIS 2
1. Andi S, Dhara, Shafa, Sheila

2. Aulia Y, Navhesya, Noviliana, Teddy

Pengolahan Bahan Pangan

Kelas XI IIS memilih aspek Pengolahan untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Untuk itu setelah sebelumnya melakukan presentasi mengenai pembuatan tempe maka minggu ini mereka praktik membuat tempe di sekolah.

Tempe adalah makanan olahan dari kacang kedelai (nabati) yang memiliki kandungan gizi tinggi. Tempe juga merupakan makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Aktivitas Kelas:
Pada praktik pembuatan tempe ini siswa dibagi menjadi 9 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta. 5 kelompok membawa kedelai lokal dan 4 kelompok lainnya membawa kedelai import. Di akhir praktek, setiap kelompok akan membandingkan hasil pembuatan tempe dari kedelai lokal dan import, baik tekstur, rasa, dan tampilan.
Setiap kelompok juga diwajibkan melengkapi lembar pengamatan pembuatan tempe serta merekam proses pembuatan tempe dalam format video.

contoh lembar pengamatan
tempe

Pada praktek pembuatan tempe ini, setiap kelompok dibebaskan memilih cara dan teknik yang berbeda untuk membuat tempe.

Berikut ini Proses dan teknik pembuatan tempe:

Bahan yang digunakan:
1. kacang kedelai lokal atau import
2. ragi tempe
3. plastik dan lilin atau daun pisang dan pengikatnya untuk kemasan tempe
Alat:
1. dandang atau panci
2. baskom
3. sotel kayu
4. kompor

Cara membuat:
1. Cuci dan bersihkan kacang kedelai sampai bersih.
2. Kacang kedelai yang sudah dibersihkan direndam kira-kira hingga 18 jam (atau semalam).
3. Tiriskan. Selanjutnya, rendam kembali kacang kedelai sambil kupas bagian kulitnya. Bersihkan.
4. Siapkan air dan rebus kacang kedelai (kurleb 1/2 jam maksimal).
5. Setelah itu kukus kedelai (optional).
6. Tiriskan dan angin-anginkan kacang kedelai sampai kering.
(atau bisa juga tiriskan kemudian goreng tanpa minyak (sangrai) kedelai untuk mengeringkan (jangan sampai gosong). Perlu diingat, kedelai harus dalam kondisi kering (tidak basah atau lembap) ketika akan dicampur dengan ragi.
7. Setelah itu, taburkan ragi sedikit demi sedikit di atas permukaan kedelai secara merata. Taburkan ragi sedikit saja.
8. Siapkan plastik atau daun pisang untuk kemasan kedelai yang telah dicampur ragi tadi.

catatan:
Susun kedelai dalam posisi rapat. Jika kedelai dimasukkan ke dalam plastik maka sebaiknya beri tusukan kecil di tepi plastik (jangan terlalu banyak). Jika menggunakan kemasan daun pisang tutup rapat. Pastikan pada saat fermentasi kedelai dalam keadaan tertutup.

Situasi praktek pembuatan tempe di kelas

IMG_4556 IMG_4557
IMG_4563 IMG_4561